Memiliki target sasaran 117.010 pada vaksinasi lansia, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan percepatan dengan menghadirkan layanan door to door.
Pada layanan ini, petugas kesehatan melalui 38 Puskesmas melakukan jemput bola ke para lansia, dari rumah ke rumah, sesuai data yang sudah dikantongi.
“Ini menjadi layanan baru yang dihadirkan Dinkes untuk mempercepat capaian vaksinasi lansia. Selain itu, memberikan layanan kemudahan bagi mereka para lansia yang kesulitan atau keterbatasan menuju akses sentral yang selama ini disediakan Puskesmas,” papar dr Liza Puspadewi, Kepala Dinkes Kota Tangerang, Kamis (27/5/21).
Dalam pelaksanaan vaksinasi door to door, Puskesmas dibantu oleh jajaran kader kesehatan, RT/RW hingga Satgas Covid-19.
Pasalnya, selain Puskesmas, yang mengetahui data warga lansia di lingkungan setempat adalah kader kesehatan.
“Jadi para lansia tinggal duduk santai dan sehat di rumah, petugas kesehatan akan ke rumah, untuk memberikan vaksinasi gratis ini,” kata dr Liza.
Lanjutnya, layanan door to door vaksin lansian ini sudah berlangsung sejak Sabtu (22/5/2021) dan akan berlangsung hingga seminggu kedepan.
Sedangkan untuk stok vaksinasi, Dinkes masih menghabiskan stok per Senin (10/5/2021) yaitu 36 ribu dosis dengan target sasaran Tenaga Pendidik dan Lansia, yang disebar di 38 Puskesmas.
“Minggu ini, Puskesmas sedang dikejar target terkait capaian vaksinasi. Minggu ini, Kota Tangerang tak hanya menjalani vaksinasi lansia door to door, tapi juga melakukan vaksinasi tenaga pendidik di Puskesmas, tracing tes GeNose di 13 Kecamatan dan terbaru vaksinasi UMKM dengan 20 ribu dosis,” ungkap dr Liza.
Melalui layanan vaksin lansia door to door ini, Dinkes juga berharap dapat lebih tepat dalam melakukan pendekatan, kepada para lansia dan keluarga lansia. Terlebih banyaknya isu-isu hoaks mengenai vaksinasi serta beberapa kasus kematian usai divaksin.
“Sejak awal hingga saat ini, Kota Tangerang menggunakan jenis vaksin Sinovac. Vaksin jenis ini aman karena memberikan efek samping yang ringan. Seperti nyeri otot, pegal-pegal dan demam. Kalau efek samping derajat sedang, sakit kepala dan diare, itu juga kasusnya sangat sedikit. Itu semua merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali,” tegasnya. (ADV)
Sumber: tangerangnews.com