• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
10 Mar2020

Edisi Minggu ke 10: Selasa 10 Maret 2020

Share this on WhatsApp
Edisi Minggu ke 10: Selasa 10 Maret 2020

Kelayakan Mengendalikan Wabah COVID-19 dengan Isolasi Kasus dan Kontak

outbreak-coronavirus-world-1024x506px-740x416

Isolasi kasus dan pelacakan kontak digunakan untuk mengendalikan wabah penyakit menular, dan telah digunakan untuk penyakit coronavirus 2019 (COVID-19). Strategi ini akan mencapai kontrol tergantung pada karakteristik patogen dan responsnya. Di sini peneliti menggunakan model matematika untuk menilai apakah isolasi dan pelacakan kontak dapat mengontrol transmisi dan seterusnya dari kasus impor COVID-19.

Peneliti mengembangkan model transmisi stokastik, yang diparameterisasi menjadi wabah COVID-19. Model ini digunakan untuk mengukur potensi efektivitas pelacakan kontak dan isolasi kasus – kasus dalam mengendalikan patogenvirus 2 (SARS-CoV-2) yang mirip sindrom pernafasan akut. Peneliti mempertimbangkan skenario yang bervariasi dalam jumlah kasus awal, jumlah reproduksi dasar (R0), penundaan dari onset gejala ke isolasi, probabilitas bahwa kontak dilacak, proporsi transmisi yang terjadi sebelum onset gejala, dan proporsi subklinis infeksi. Peneliti mengasumsikan isolasi mencegah semua transmisi lebih lanjut dalam model. Wabah dianggap terkendali jika transmisi berakhir dalam waktu 12 minggu atau sebelum total 5.000 kasus. Peneliti mengukur keberhasilan mengendalikan wabah menggunakan isolasi dan pelacakan kontak, dan menghitung jumlah maksimum mingguan yang ditelusuri untuk mengukur kelayakan upaya kesehatan masyarakat.

Dalam skenario mayoritas, pelacakan kontak yang sangat efektif dan isolasi kasus sudah cukup untuk mengendalikan wabah baru COVID-19 dalam waktu 3 bulan. Probabilitas kontrol berkurang dengan penundaan yang lama dari onset gejala ke isolasi, lebih sedikit kasus yang dipastikan dengan pelacakan kontak, dan peningkatan penularan sebelum gejala. Model ini dapat dimodifikasi untuk mencerminkan karakteristik transmisi yang diperbarui dan definisi pengendalian wabah yang lebih spesifik untuk menilai potensi keberhasilan upaya respons lokal. Artikel ini dipublikasikan pada Februari 2020 di The Lancet Global Health

Selengkapnya

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar