• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
25 Aug2020

Edisi Minggu ke 34: Selasa 25 Agustus 2020

Share this on WhatsApp
Edisi Minggu ke 34: Selasa 25 Agustus 2020

COVID-19 dan Communication Blackouts di Kashmir, India

FILE PHOTO: A Kashmir girl rides her bike past Indian security force personnel standing guard in front closed shops in a street in Srinagar

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan masalah kesehatan mental secara global, terutama ketakutan akan infeksi, kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma.  Penyampaian layanan kesehatan mental telah berdampak buruk di semua negara, namun pengaruhnya semakin parah di Lembah Kashmir karena kekacauan politik yang berkepanjangan. Meskipun pemadaman komunikasi 7 bulan Kashmir, yang diberlakukan oleh pemerintah pusat India karena perubahan konstitusi, dicabut tepat sebelum pandemi COVID-19 dimulai, lembah itu masih telah mengalami pemadaman yang mempengaruhi telepon seluler dan layanan internet, mengganggu pendekatan telepsikiatri.  Layanan internet saat ini dibatasi pada 2G,  yang memperumit penguncian yang diberlakukan untuk mengurangi penularan virus corona 2 sindrom pernapasan akut yang parah di lembah. Kombinasi pemadaman komunikasi dengan penguncian di Kashmir kemungkinan besar akan menyebabkan kesepian dan meningkatkan tekanan psikologis. Indian Psychiatry Society menemukan peningkatan 20% penyakit mental di India dalam beberapa minggu setelah lockdown dimulai (25 Maret 2020) dan merumuskan pedoman nasional untuk layanan telehealth.  Namun, layanan tersebut digagalkan di Kashmir karena konektivitas yang buruk.

Peneliti mendesak pembuat kebijakan, peneliti, profesional perawatan kesehatan, dan pemangku kepentingan untuk menemukan cara baru dan inovatif dalam memberikan layanan kesehatan mental di Kashmir. Peneliti menyarankan peluncuran layanan hotline khusus dengan layanan internet 4G sehingga pemeriksaan kondisi mental dapat dilakukan selama panggilan telepon dan manajemen yang tepat dapat disarankan. Rumah sakit dan klinik kesehatan mental harus menindaklanjuti penelepon pada interval sesingkat mungkin untuk memastikan pengawasan kesehatan mental yang teratur dan tepat waktu guna meningkatkan layanan kesehatan mental di Kashmir. Telepsikiatri menggunakan aplikasi seluler dapat menjadi cara yang menjanjikan untuk memberikan layanan kesehatan mental.

Artikel ini dipublikasikan pada 2020 di jurnal The Lancet.

Selengkapnya

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar