COVID-19: Membatasi Pidato Bebas Pekerja Kesehatan Memiliki Efek Mengerikan
Berbagai pemerintah di seluruh dunia telah memilih untuk membungkam kebebasan berbicara dan berekspresi, terutama petugas kesehatan, dalam upaya mengatasi pandemi COVID-19. Nasib tragis Li Wenliang, dokter Tiongkok yang terpaksa mencabut pernyataannya tentang penyebaran virus, tidak membuat alarm berbunyi. Kemudian negara demokrasi yang mengakar seperti Inggris Raya, Amerika Serikat, dan India telah mengikuti jejak China dalam merongrong debat yang bebas dan terbuka.
Di tengah pandemi, perang berlebihan terhadap “berita palsu” yang membungkam suara-suara sumbang dalam angkatan kerja kesehatan, akan lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Cara terbaik untuk mengatasi COVID-19 adalah dengan mengungkapkan kebenaran, terlepas dari nyaman atau tidaknya. Artikel ini dimuat di Health and Human Right Journal pada Mei 2020