• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
06 Jun2017

Ekspektasi Pasien Pedesaan Dalam Pengurangan Disparitas Status Kesehatan

Share this on WhatsApp

Tahun 2015, Kementerian Kesehatan RI merilis kesiapan pelayanan umum di puskesmas baru mencapai 71%, pelayanan PONED 62%, dan pelayanan penyakit tidak menular baru mencapai 79%. Kekurangsiapan tersebut terutama karena kurangnya fasilitas yang tersedia; kurang lengkapnya obat, sarana, dan alat kesehatan; kurangnya tenaga kesehatan; dan belum memadainya kualitas pelayanan. Namun, meskipun secara nasional kualitas kesehatan masyarakat telah meningkat, akan tetapi disparitas status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, antar kawasan, dan antar perkotaan-pedesaan masih cukup tinggi. Angka kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan lebih tinggi di daerah pedesaan, di kawasan timur Indonesia, serta pada penduduk dengan tingkat pendidikan rendah. Persentase anak balita yang berstatus gizi kurang dan buruk di daerah pedesaan lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan. Proporsi bayi lahir pendek, terendah di Provinsi Bali (9,6%) dan tertinggi di Provinsi NTT (28,7%) atau tiga kali lipat dibandingkan yang terendah (Kemenkes, 2015).

Salah satu sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 adalah meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan (Kemenkes, 2015). Kesenjangan kualitas layanan kesehatan yang cukup memprihatinkan tentu menjadi penghambat bagi pemerataan pembangunan kesehatan khususnya daerah tertinggal di kawasan Indonesia bagian timur. Pendekatan pembangunan yang cenderung pada pembangunan fisik tentu tidak bisa menjadi solusi satu-satunya untuk mengatasi disparitas status kesehatan di Indonesia. Dalam situasi seperti ini, pemahaman akan konteks sosial kultural yang mempengaruhi ekspektasi masyarakat pedesaan terhadap kualitas layanan kesehatan tentu menjadi hal mutlak bagi pemerintah maupun pemberi pelayanan untuk mengatasi disparitas yang ada.

Temuan  penelitian oleh Ipolito et al (2017) di Mala Guatemala menjelaskan bahwa selain kelengkapan sarana dan fasilitas kesehatan yang memadai, ekspektasi masyarakat pedesaan terhadap kualitas layanan perlu mendapatkan perhatian serius oleh organisasi maupun pemberi layanan kesehatan. Pengetahuan dan pemahaman terhadap harapan kelompok masyarakat pedesaan sangat diperlukan dalam rangka mengoptimalkan program kesehatan yang bertujuan untuk mengatasi disparitas. Penyediaan layanan kesehatan di tingkat lokal harus mempertimbangkan  berbagai faktor  yang dapat mempengaruhi  ekspektasi masyarakat pedesaan  terhadap kualitas layanan kesehatan.

Artikel lengkap dapat diunduh di sini

Share this on WhatsApp

Comments (1)

  • Atma

    17/10/2021 at 6:29 pm | #

    Memastikan kesehatan ibu hamil dan memberikan edukasi tentang masa kehamilan hingga menyusui penting dilakukan untuk meminimalkan angka kematian pada ibu dan anak. Bertolak dari hal itu, Gerakan Peduli Ibudan Anak Sehat (Geliat) Airlangga menyelenggarakan sosialisasi pendampingan bagi ibu hamil.Selengkapnya baca di sini: http://news.unair.ac.id/2021/10/15/cegah-kematian-ibu-dan-anak-geliat-airlangga-berikan-sosialisasi-pendampingan-ibu-hamil/

    Reply

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar