• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
31 May2021

Empat Puskesmas di Kabupaten Bogor bakal Disulap Jadi RS Tipe D

Share this on WhatsApp

Minimnya jumlah ketersediaan bed (kasur, red) di setiap rumah sakit, kini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Mel­alui Dinas Kesehatan sejumlah puskesmas bakal ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe D dalam waktu dekat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, mengatakan, proses peningkatan status puskesmas sedang dilakukan pihaknya. Namun pertama hanya ada beberapa puskesmas yang dapat ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe D. Hal itu melihat dari fasilitas kesehatan di puskesmas. “Kita harapkan rumah sakit tipe D ini mengkaver rujukan sebelum ke rumah sakit tipe C. Jadi, nanti prosesnya akan bertahap,” ujarnya kepada Metropolitan.

Untuk awal peningkatan puskesmas menjadi rumah sakit, Mike mengaku pihaknya membidik puskesmas yang memiliki pelayanan poned. Di antaranya seperti Puskes­mas Jasinga, Parung, Cigom­bong dan Jonggol. Sebab, dari 101 puskesmas di Kabu­paten Bogor tidak semuanya siap mengalami peningkatan menjadi rumah sakit, meski saat ini ada 40 puskesmas yang telah BLUD.

“Di Kabupaten Bogor ini masih kurang jumlah bed-nya (kasur, red), karena dari 28 rumah sakit pemerintah dan swasta baru ada 3.250 kasur. Sedangkan idealnya 6.000 kasur untuk Kabupaten Bogor ini, rasionya 1.000 penduduk untuk 1 kasur,” paparnya.

Tidak hanya meningkatkan puskesmas menjadi rumah sakit, dinkes juga kini tengah disibukkan dengan proses pembangunan RSUD Bogor Utara. Pembangunan yang merogoh kocek Rp112 miliar itu digadang-gadang akan memiliki 150 kasur.

Mike menjelaskan, tahun ini pihaknya hanya membangun satu dari tiga gedung yang direncanakan. Dengan anggaran Rp112 mi­liar, ini dialokasikan untuk membangun gedung A dengan standar pelayanan tipe C.

“Tipe C itu seperti poliklinik nantinya. Baru kemudian se­cara bertahap kita isi dengan alat-alat kesehatan dan te­naga medisnya. Kita lanjutkan nanti ke gedung B dan C agar bisa menjadi rumah sakit rujukan,” jelasnya.

Dengan kapasitas 150 tem­pat tidur, sambung dia, nanti­nya bisa melakukan pelayanan medik umum, gawat darurat, medis spesialis dasar, spesia­lis penunjang medis, spesia­lis gigi, keperawatan dan kebidanan serta pelayanan penunjang klinik dan non-klinik.(mam/yok/py)

Sumber: metropolitan.id

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar