TANJUNG REDEB - Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau telah menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Mutu Pelayanan Puskesmas, di Hotel Grand Parama, 30 September hingga 1 Oktober 2021 lalu. Kasi Pelayanan Kesehatan Primer Dinkes Berau, NS.Jemmy mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan 17 Puskesmas dengan jumlah peserta sekitar 80 orang yang dibagi dalam dua kelas.
Dikatakannya, kegiatan itu untuk mengevaluasi capaian program kerja tahunan yang dijalankan oleh masing-masing puskesmas. “Dalam kegiatan ini, masing-masing pemegang program menyampaikan seluruh hasil capaian kegiatan yang sudah dijalankan. Kemudian narasumber baik Kabid dan Kasi mendengarkan dan melihat pemaparan capaian kinerja, dan memberikan tanggapan serta harapan dari kegiatan yang dicapai,” jelasnya kepada Berau Post.
Lanjut Jemmy menjelaskan, dari kegiatan ini tak lain untuk lebih meningkatkan lagi capaian kinerja dan mutu pelayanan di puskesmas. Pasalnya, hasil paparan masing-masing pemegang program secara keseluruhan belum maksimal. Tentu tak lain karena terhambat dengan kondisi pandemi Covid-19.
“Misalnya, selama pandemi ini petugas tidak bisa melakukan pemantauan kesehatan terhadap anak sekolah karena saat ini belum ada kegiatan di sekolah. Termasuk juga pada pelayanan di Posyandu, yang tidak bisa maksimal dalam memantau kesehatan bayi dan balita,” jelasnya.
Bukan hanya itu, kunjungan masyarakat ke puskesmas juga dinilai kurang selama pandemi. Karena sebagian besar juga keperluannya hanya untuk vaksinasi. Sehingga pelayanan vaksin saja yang saat ini masih bisa dalam pantauan. Alasannya kebanyakan karena takut berobat ke tempat pelayanan kesehatan.
“Banyak kegiatan yang terhambat karena pandemi. Jadi dari kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilakukan agar pelayananan kesehatan dan strategi pencapaian program bisa lebih maksimal meski di tengah pandemi,” tuturnya.
Kendari demikian, meski dalam situasi pandemi Covid-19, program kegiatan tahunan Dinkes Berau diharapkan bisa tetap berjalan. “Inovasinya, ya melalui media sosial,” imbuhya.
Selain itu, juga bisa dilakukan kunjungan rumah tentunya dengan personel dalam jumlah yang terbatas. “Jadi, jika diharuskan bertemu tatap muka, paling tidak dilakukan dalam jumlah kecil dengan prokes yang ketat,” ujarnya.
“Tapi sejauh ini pemantauan kesehatan masyarakat oleh petugas kesehatan puskesmas disiasati saat pelaksanaan vaksinasi. Jadi bisa memantau secara langsung khususnya terhadap penyakit tidak menular. Itu salah satu cara kami untuk memantau kesehatan masyarakat disela-sela masa vaksinasi,” tutupnya. (mar/adv/har)
Sumber: prokal.co