PEKANBARU - Senin (15/1/2018) merupakan hari yang bersejarah bagi warga di Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir. Itu karena Puskesmas rawat inap termegah di Rokan Hilir, yang dibangun Pemprov Riau melalui Bantuan Keuangan, resmi dioperasikan.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman datang langsung meresmikan pusat layanan kesehatan masyarakat yang megah tersebut. Ia didampingi Bupati Rokan Hilir (Rohil) Suyatno dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir.
Kehadiran Puskesmas rawat inap yang memiliki fasilitas lengkap ini tentu sangat berharga bagi warga Panipahan. Pasalnya, selama ini Panipahan dikenal sebagai daerah terisolir dan jauh dari pusat layanan kesehatan.
Bayangkan saja, jika ada warga yang sakit harus dibawa berobat ke provinsi tetangga, Sumatra Utara, karena lebih dekat. Akses jalan terbatas, sehingga biasanya orang sakit dibawa menggunakan gerobak.
Sedihnya lagi banyak warga yang meninggal saat perjalanan berobat ke provinsi tetangga tersebut, karena jalan menuju ibu kota Kabupaten Rokan Hilir sendiri belum tembus lewat darat. Hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. Sedangkan roda empat belum bisa.
Adapun akses laut menggunakan kapal hanya bisa berlayar sekali dalam sehari. Itu pun sudah ada jadwal keberangkatannya.
“Makanya dengan dibangunnya Puskesmas termegah di Rokan Hilir ini di Panipahan, kami amat bersyukur. Masyarakat kami bisa menikmati layanan kesehatan sebagaimana masyarakat yang lain. Ini tidak lepas karena kepedulian Pak Gubernur pada daerah terpencil,” ujar tokoh masyarakat Rokan Hilir, Nasarudin Hasan, di hadapan Gubernur Andi Rachman.
Nasarudin melanjutkan, dengan keberadaan Puskesmas itu, masyarakat Panipahan tidak perlu lagi susah payah mendapatkan layanan kesehatan.
“Selama ini memang ada Puskesmas, tapi semuanya terbatas, dan kondisinya juga sudah tidak layak. Maka Alhamdulillah kami dibangunkan Puskesmas,” ujar Nasarudin.
Bupati Rokan Hilir Suyatno dalam kesempatan tersebut mengaatakan bersyukur atas kepedulian Gubernur Andi Rachman terhadap daerah terpencil di Rokan Hilir. Hal ini, lanjut Suyatno, karena terjalinnya hubungan baik antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.
“Alhamdulillah untuk masyarakat Rokan Hilir dibangun empat unit Puskesmas. Tiga Puskesmas dari dana Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau dan satu dari pusat. Perjuangan Pak Gubernur ini harus kita apresiasi,” ujar Suyatno.
Maka untuk itu, kata Suyatno, Puskemas harus dijaga dengan baik. Tidak hanya pegawai Puskesmas yang menjaga, namun seluruh masyarakat Riau.
“Gubernur Riau sangat peduli dengan Rohil. Tahun ini jalan tembus sungai yang sebelumnya jalan terbengkalai akan perlahan diselesaikan. Nantinya sudah bisa dilalui kendaraan roda empat ke Panipahan. Ada Rp 28 miliar dianggarkan pak Gubernur untuk jalan itu,” jelas Suyatno.
Ia menyebut keberadaan Puskesmas termegah di Panipahan agar tidak ada lagi masyarakat di wilayah itu yang sakit dibawa berobat pakai gerobak ke provinsi tetangga.
“Ini Puskesmas dibangun dengan anggaran Rp2,7 miliar dan merupakan paling bagus. Kenapa diletakkan di Panipahan? Karena setahu saya orang sakit di Panipahan ini dibawa ke provinsi sebelah pakai gerobak. Kadang di jalan sudah meninggal. Jangan sampai itu terjadi lagi,” harap Suyatno.
Daerah strategis Sementara Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, ia senang membantu Rohil karena anggaran yang diberikan oleh provinsi digunakan untuk kepentingan rakyat. Apalagi komunikasi pemerintah kabupaten selalu baik dengan Provinsi.
“Anggaran dari provinsi untuk Rohil ini sudah tidak bisa dihitung lagi. Kami pun tidak segan-segan memberikan APBD, karena semua laporannya untuk membantu masyarakat,” jelas Gubernur Andi Rachman.
Komitmen Andi Rachman untuk membangun daerah terpencil sendiri bukan hanya layanan kesehatan. Ia juga fokus untuk perbaikan infrastruktur. Salah satunya membantu pembangunan jalan menuju Panipahan dan Kubu.
“Supaya bapak-bapak jangan ragu, karena kami fokus bangun jalan Kubu menuju Panipahan. Mudah-mudahan jalan yang sudah dua tahun lalu kami bahas dengan Pak Yatno dan kami hitung-hitung kita selesaikan dan bisa fungsional. Bisa dilewati masyarakat. Sekarang sudah bisa lewat sepeda motor, dalam waktu dekat juga akan bisa dilewati roda empat,” paparnya.
Banyak yang bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi dan pendidikan dengan adanya perbaikan infrastruktur tersebut, apalagi di mata gubernur, Panipahan merupakan daerah strategis dalam pembangunan.
“Karena Rohil ini strategis, kita sudah investasi melalui pusat sebesar Rp 16 triliun untuk tol. Kalau tidak dibangun pesisir ini hanya Dumai dan Pekanbaru yang untung dengan adanya jalan tol. Makanya kita manfaatkan keberadaan pesisir Rokan Hilir ini,” ujar Andi.
Untuk sektor kesehatan, Gubernur Andi Rachman mengatakan pemerintah sangat fokus. Ia mencontohkan, sebelumnya untuk Rokan Hilir dikucurkan Rp76 miliar, sementara tahun ini Rp23 miliar.
“Puskesmas yang kita bangun ini bisa jadi tempat pertolongan masyarakat pertama. Kita kasihan selama ini masih ada yang dibawa ke provinsi tetangga untuk berobat. Paralel kita bangun jalan, kesehatan dan pendidikan,” ujarnya.
Berdasar data, pada 2016 kucuran dana Bantuan Keuangan (Bankeu) ke Rokan Hilir Rp 70,28 milar dan realisasinya Rp 41,18 miliar, dengan presentase 58,5 persen Ini khusus bidang kesehatan.
Sedangkan Bankeu 2017 untuk Rohil sebesar Rp23,39 miliar, dimana didalamnya sudah termasuk pembangunan Puskesmas dan layanan kesehatan lainnya. (adv)
Sumber: tribunnews.com