MAUMERE-Kasus DBD di Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka dari Januari sampai April 2021 ada 32 kasus.
Dari jumlah itu, semua telah ditangani dan dirawat di Puskesmas Beru yang berada di wilayah Kecamatan Alok Timur.
Demikian Camat Alok Timur, Nikolaus Emaneul kepada POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Kamis (22/4/2021) siang.
Ia menegaskan, penanganan DBD di Kecamatan Alok Timur telah dilakukan pemerintah kecamatan bersama kelurahan. Di mana kasus DBD yang meningkat di sebuah kelurahan dan desa maka akan dilakukan operasi jentik nyamuk dan Gerakan Jumat Bersih setiap pekan.
“Untuk di Alok Timur kasus DBD ada 32 dan terbanyak ada di Kelurahan Kota Baru 14 kasus. Kami sudah tekan angka peningkatan dengan operasi jentik dan Jumat bersih di Kota Baru dan minggu ini di Kelurahan Nangameting. Semua unsure kita libatkan tekan DBD dan angka kematian karena DBD.
Saya selaku Camat Alok Timur selalu memimpin aksi kebersihan bersama TNI, Polri, ASN dan masyarakat. Ini perlu gerakan bersama. Kami sudah buat kesepakatan tekan kematian DBD. Maka itu dukungan warga menjaga kebersihan lingkungan sangat perlu,” kata Camat Niko, nama panggilan Camat Alok Timur.
Ia menjelaskan, dari data dari Puskesmas Beru ini kasus DBD tahun ini dengan tahun lalu mengalami penurunan.
“Sampai April 2021 baru 32 kasus tapi kita akan tekan ke depan tidak ada kasus DBD. Kalau ada kami sudah koordinasi dengan puskesmas agar ditangani cepat dan ada aksi kebersihan sehingga menekan angka kematian,” tegas Camat Niko.
Ia menjelaskan, di Kecamatan Alok Timur ada daerah kepulauan yang desanya tidak ada kasus DBD yakni Desa Parumaan, Kojadoi dan Kojagete.Sedangkan desa di daratan Kecamatan Alok Timur yang juga tidak ada kasus DBD ada di Desa Watugong.Sedangkan di semua kelurahan ada kasus DBD termasuk Desa Lepolima.
1 Kasus di Magepanda
Sementara itu,Camat Magepanda, Yosephus Parera dalam laporannya kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Kamis (22/4/2021) siang menjelaskan, sampai April 2021 di Kecamatan Magepanda baru ada 1 kasus DBD dari Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda.
“Tim Puskesmas Magepanda sudah melakukan pemantauan dan pengecekan serta edukasi. Kita akan terus imbau warga memperhatikan 3 M,” kata Camat Magepanda.
Ia pun mengaku kasus tahun lalu di Magepanda cukup meningkatkan.Namun tahun ini mengalami penurunan karena ada kesadaran warga dan kerjasama semua lintas sektor bersama tim kesehatan.(ris)
Sumber: tribunnews.com