Reportase
Kegiatan Pengumpulan Data di Kabupaten Kepulauan Meranti dalam Rangka
Penyusunan Naskah Akademis Sistem Kesehatan Provinsi Riau
Sebagai langkah awal penyusunan Naskah Akademis Sistem Kesehatan Provinsi (SKP) Riau, maka dilakukan penilaian untuk mengidentifikasi permasalahan sekaligus harapan para pemangku kepentingan di Kabupaten Meranti dalam penguatan SKP Riau. Tujuannyaadalah mengidentifikasi permasalahan dalam sistem kesehatan dari perspektif pemangku kepentingan di kabupaten serta mengidentifikasi harapan para pemangku kepentingan di kabupaten untuk penguatan SKP Riau.
Kabupaten Meranti terletak di sisitimur Sumatera dengan pesisir pantai yang berbatasan dengan sejumlah negara tetangga dan termasuk dalam daerah Segitiga Pertumbuhan Ekonomi (Growth Triagle) dan menjadi daerah Hinterland Kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam. Secara geografis, wilayah Meranti sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, Kabupaten Bengkalis; sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan; sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis; dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Untuk mencapai Selat Panjang yang merupakan ibu kota Kabupaten Meranti diperlukan waktu tempuh kurang lebih 5 jam melalui perjalanan estafet melalui sungai, darat dan laut.
Pengumpulan data di Kabupaten Meranti dilaksanakan pada 8 hingga 10 Agustus 2017. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap informan yang berasal dari perwakilan legislatif, esekutif, penyedia pelayanan (RSUD dan puskesmas), masyarakat serta pengumpulan data sekunder. Untuk memudahkan proses pengumpulan data, maka tim surveyor PKMK FK UGM didampingi oleh perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Meranti.
Setelah tiba di Selat Panjang, surveyor langsung melakukan koordinasi dengan perwakilan Dinkes Kabupaten Meranti. Koordinasi tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan terkait jadwal dan lokasi wawancara bersama informan yang telah terdahulu ditetapkan.
Pada 8 hingga 9 Agustus, wawancara dilakukan dengan informan dari perwakilan DPRD Kabupaten Meranti, direktur dan manajemen RSUD Meranti, BPJS, Bappeda dan Dinas Sosial. Kegiatan wawancara bersama informan dilakukan di ruang kerja masing-masing informan. Topik wawancara mengangkat tiga permasalahan utama yang dihadapi oleh Provinsi Riau yang mencakup derajat kesehatan masyarakat yang belum optimal, cakupan kepesertaan JKN/Jamkesda dan mutu pelayanan kesehatan.
Pada 10 Agustus, surveyor memusatkan kegiatan pengumpulan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Meranti dan UPT Puskesmas Alah Air dan Kedabu Rapat serta perwakilan dari kelompok pasien Prolanis. Informan yang bersedia diwawancarai meliputi Kepala Dinas Kesehatan, Sekretaris Dinas Kesehatan, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan serta Manajer Armada Rujukan Laut Kabupaten Meranti.
Hasil identifikasi menemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Meranti dalam pembangunan kesehatan. Masalah utama di Kepulauan Meranti adalah jarak tempuh ke fasilitas pelayanan kesehatan dan transportasi air. Program kependudukan seperti pengendalian kelahiran, menurunkan angka Angka Kematian Bayi (AKB) dan anak, perpanjangan umur harapan hidup, penyebaran penduduk merupakan faktor yang diperhitungkan dalam pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Meranti mengalami beberapa permasalahan berkaitan dengan pembangunan kesehatan di wilayahnya yang meliputi :
- Kondisi geografis Kabupaten Meranti termasuk daerah Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) membutuhkan infrastuktur jalan yang sangat banyak dan mahal serta sarana transportasi darat dan laut yang belum cukup dalam menunjang akses pelayanan kesehatan.
- Sarana dan prasarana pada fasilitas pelayanan kesehatan yang belum memadai. SDM kesehatan yang masih terpusat di wilayah perkotaan dan enggan untuk menetap di desa-desa.
- Tingkat kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat masih rendah.
- Belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dalam mendukung program kesehatan melalui UKBM seperti : Posyandu, Dasa Wisma, Posbindu, UKS, UKK, TOGA dan sebagainya.
Selain itu, para pemangku kepentingan di Kabupaten Meranti juga mengusulkan beberapa hal untuk penguatan sistem kesehatan Provinsi Riau seperti :
- Perhatian terhadap infrastruktur dan sarana pelayanan kesehatan di Kabuapten Meranti khususnya desa yang belum memiliki bidan desa
- Pengelolaan program kesehatan dari provinsi harus memperhatikan kebutuhan Kabupaten Meranti
Reporter: Perin Sebong, MPH