• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
12 Feb2019

Kemenkes: 3.257 Puskesmas Manfaatkan Kunjungan Keluarga

Share this on WhatsApp

JAKARTA — Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Bambang Wibowo menyebutkan ada 3.257 Puskesmas sudah memanfaatkan hasil kunjungan keluarga dalam proses manajemen Puskesmas dan melakukan intervensi lanjut terhadap penyakit-penyakit yang ada di masyarakat.

Dirjen Yanmas Bambang Wibowo dalam pertemuan Pra-Rakerkesnas 2019 di ICE BSD Tangerang, Senin menyampaikan materi evaluasi implementasi Program Indonesia Sehat dan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang menjadi upaya untuk mendeteksi dini penyakit di keluarga Indonesia.

Bambang mengungkapkan hasil verifikasi kunjungan keluarga dilakukan secara berjenjang setiap tingkatan. Yakni dengan pola pembinaan wilayah dengan hasil yaitu 10 persen dari tingkat Puskesmas, tingkat kabupaten-kota 14,6 persen, dan tingkat provinsi 47 persen.

Selanjutnya, Bambang mengapresiasi kepada wilayah Sulawesi Barat, Bengkulu, dan Riau dengan presentase kunjungan keluarga dan intervensi awal di atas 70 persen. Selain itu, apresiasi diberikan kepada Puskesmas Aru Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat yang memanfaatkan inovasi berbasis teknologi informasi melalui penggunaan Google Maps dengan pemetaan PIS-PK di wilayahnya. Sementara Puskesmas Bloto di Kota Mojokerto juga mengembangkan Aplikasi Pendukung Keluarga Sehat (APKS) dalam pelaksanaan PIS-PK.

Pada pertemuan PraRakerkesnas tersebut Dirjen Yankes menginginkan komitmen di tingkat Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten-Kota agar implementasi PIS-PK semakin lebih baik. Bambang menjelaskan capaian implementasi PISPK mengalami peningkatan di banding tahun 2017 yang terdapat 2.926 Puskesmas di 514 kabupaten-kota di 34 provinsi menjadi 6.025 Puskesmas di tahun 2018 dengan total lebih dari 25 juta keluarga yang telah dikunjungi.

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) merupakan upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dari Kementerian Kesehatan RI. Yaitu dengan melakukan strategi mendatangi langsung ke rumah masyarakat untuk melakukan pendataan penyakit sekaligus pemeriksaan kesehatan.

Upaya ini merupakan intervensi langsung untuk mencegah penyakit semakin kronik. Dengan menemukan kasus penyakit sejak dini, serta mendata jumlah kasus penyakit yang sebelumnya tidak diketahui.

Sumber: republika.co.id

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar