• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
15 Jul2019

Layanan Konsultasi “Online”, Cara Puskesmas Cangkringan Atasi Pernikahan Dini

Share this on WhatsApp

YOGYAKARTA – Setiap tahun, angka pernikahan dini di Kecamatan Cangkringan cukup tinggi. Hal tersebut menjadi perhatian serius pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Melalui Puskesmas Cangkringan, pemerintah daerah berupaya meminimalisir sekaligus mengatasi persoalan tersebut. Upaya yang dilakkan lebih pada kegiatan preventif. Saat ini Puskesmas Cangkringan memiliki inovasi, yang dilakukan dengan membuat pusat layanan konseling remaja, berbasis teknologi digital atau online.

Dengan sistem tersebut diharapkan, generasi milenial dapat berkonsultasi dengan lebih leluasa. “Di Cangkingan ini angka pernikahan dini cukup tinggi. Sebenarnya tidak terlalu tinggi sekali, tapi setiap tahun selalu ada. Karena itu kita berupaya fokus untuk menurunkannya,” kata Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat, Puskesmas Cangkringan, Puguh Dharmawan, Sabtu (13/7/2019).

Puguh menyebut, meski belum lama dibuat, program layanan konsultasi online tersebut dinilai sangat penting. Utamanya untuk mengarahkan anak atau remaja, agar tidak terjebak pada pernikahan dini.

Pernikahan dini tidak terlepas dengan kesiapan psikologis anak, perkembangan kesehatan bayi maupun ibu. “Layanan kita sinkronkan dengan layanan yang sudah ada, seperti Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Jadi di setiap dusun kita bentuk Posyandu Remaja, untuk memberikan edukasi,” jelasnya.

Dengan layanan konsultasi online, remaja dapat langsung berkomunikasi dengan petugas puskesmas memanfaatkan telepon seluler. Semua persoalan bisa dikonsultasikan melalui layanan tersebut. Harapannya, layanan tersebut dapat membantu, karena anak remaja biasanya enggan berkonsultasi langsung ke tenaga kesehatan di puskesmas.

“Kalau dampaknya sejauh ini belum dapat terlihat. Karena memang ini lebih pada upaya preventif. Tapi paling tidak kita sudah berupaya merangkul anak-anak remaja desa. Mudah-mudahan dalam beberapa waktu ke depan akan bisa terlihat hasilnya,” tandasnya.

Sumber: cendananews.com

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar