BAJAWA –Kepala Puskesmas Watukapu Kecamatan Bajawa Utara Marthinus V. Ndona menyampaikan banyak inovasi Puskesmas Watukapu melalui akronim-akronim kata yang mudah diingat oleh masyarakat dan memiliki roh perubahan perilaku kesehatan.
Hal ini dikatakan oleh kepala Puskesmas Watukapu yang akrab disapa Marthin pada saat membuka kegiatan mini loka karya Puskesmas yang dilaksanakan beberapa waktu lalu bertempat di Alowulan Desa Uluwae I Kecamatan Bajawa Utara.
Siaran Pers yang diterima Pos Kupang.Com, Senin (2/7/2018) menyebutkan, Marthin mengatakan, akronim-akronim yang mendorong masyarakat berperan serta dalam urusan kesehatan seperti, program gizi dengan akronim Sardimur artinya bazar yudiom murah, IRTS artinya satu rumah tiga sayur, bidang kesehatan lingkungan (Kesling) seperti Kerjaseb artinya kelompok arisan jamban sehat bersih, bidang pemberantasan penyakit seperti Akrab Tibi artinya aksi ramah peduli tibi, Geliha artinya gerakan literasi HIV dan Aids, dan bidang promosi kesehatan seperti Ipakes inisiasi desa keluarga sehat, dan Cutes artinya cuci tangan pakai sabun.
Semantara untuk puskesmas Watukapu sendiri, bekerja berpijak pada motto besar puskesmas yakni “Cemerlang” artinya, cekatan, empati, mutu, edukatif, ramah, loyal, dan tanggap.
“Kami melayani masyarakat berpijak pada moto kami Cemerlang,” ungkap kepala puskesmas Marthin disambut tepukan tangan peserta yang hadir.
Pada kesempatan tersebut Marthin juga mengatakan, sekiranya akronim-akronim yang muncul mampu menjawabi 12 (dua belas) standar pelayanan minimal (SPM) kesehatan.
Kedua belas SPM kesehatan tersebut yakni, pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, pelayanan ksehatan balita, pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar, pelayanan kesehatan pada usia produktif umur 15 sampai dengan 59 tahun, pelayanan kesehatan pada usia lanjut, pelayanan kesehatan penderita hipertensi, pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus, pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat (ODGJB), pelayanan kesehatan orang dengan TB, pelayanan kesehatan dengan resiko terinfeksi HIV.(*)
Sumber: tribunnews.com