MBAY – Ada berbagai upaya yang dilakukan oleh Puskesmas Boawae dalam hal pelayanan kepada pasien.
Satu diantaranya adalah pelayanan kesehatan dalam bidang obat-obatan.
Pelayanan obat di UPTD Puskesmas Boawae yaitu dengan dua jenis pelayanan. Yaitu pelayanan obat konvensional dan obat tradisional.
Pelayanan Obat tradisional bagi pasien diadakan setiap hari Sabtu, biasa disebut pelayanan Sabtu Tradisional.
Obat itu adalah hasil dari ramuan atau racikan yang dikelola oleh para petugas dari Puskesmas Boawae.
Pasien diberi obat tradisional sesuai dengan takaran yang ada.
Kepala UPTD Puskesmas Boawae, Wilfrida Daeni, mengatakan, pihaknya berupaya untuk memberikan inovasi di Puskesmas melalu tanaman obat-obatan tradisional. Sehingga pasien tidak harus mengkonsumsi obat konvesional.
Ia mengaku sangat senang dengan adanya tanaman obat-obatan tradisional di Puskesmas Boawae.
“Kami tanam obat-obat tradisional di Puskesmas. Ini bertujuan agar pasien juga bisa ikut. Kami sarankan mereka untuk ikut seperti yang kami buat,” ujar ibu yang akrab disapa Eni ini, kepada POS KUPANG.COM, Rabu (15/8/2018).
Ia mengaku dirinya juga mendorong agar semua bidan atau petugas kesehatan wajib membuat tanaman obat-obatan tradisional. Sehingga bisa memberi layanan obat tradisional kepada pasien.
“Semua bidan yang ada didesa diwilayah kerja Puskesmas Boawae, mereka diwajibkan untuk tanam obat-obatan tradisional,” ujar Eni.
Ia mengaku pelayanan obat tradisional di Nagekeo hanya ada Puskesmas Boawae.
Ia mengaku ketika melihat tren penyakit dalam minggu itu tinggi atau meningkat berarti segera untuk bagian pelayanan obat-obatan tradisional.
“Ketika melihat penyakit tertinggi dalam minggu itu kita arahkan mereka ke pelayanan obat-obatan tradisional dalam Puskesmas dibagian pelayanan Obat Tradisional,” ujar Eni.
Ia mengharapkan agar dengan adanya inovasi tersebut dapat menunjang dan meningkatkan derajat kesehatan. (*)
Sumber: tribunnews.com