Vaksin COVID-19 yang akan segera diberikan ke tenaga kesehatan lini terdepan Indonesia dan hal ini merupakan langkah penting dalam strategi mengatasi pandemi saat ini. Salah satu komponen penting dalam program vaksinasi adalah ketersediaan cold chain atau rantai pendingin untuk penyimpanan dan distribusi vaksi. Saat ini kapasitas penyimpanan rantai dingin Indonesia sekitar 10,6 juta. Namun, mengingat bahwa Indonesia membutuhkan sekitar 427 juta dosis untuk memvaksinasi 181.5 juta penduduknya, maka kecukupan dan penyebaran fasilitas cold chain ini harus dipersiapkan semaksimal mungkin.
Menurut UN Environment Program, program vaksinasi COVID-19 ini merupakan momen penting untuk memperbaiki sistem cold chain di negara berkembang, termasuk Indonesia. Transportasi vaksin antar negara dalam jumlah besar serta kebutuhan sistem pendingin yang lebih canggih (seperti untuk vaksin produksi Pfizer yang membutuhkan pendingin di suhu -70oC), membutuhkan ekspansi besar-besaran sistem cold chain dan transportasi global. Salah satu langkah yang dilakukan di Rwanda adalah pengembangkan sistem cold chain yang lebih efisien, berkelanjutan, dan disesuaikan dengan keterbatasan infrastruktur di daerah pedesaan. Kemudian cukup menarik pula, sistem pendingin ini juga ditargetkan dapat mendukung sektor pangan di daerah tersebut, yang juga membutuhkan sistem cold chain.
Hal ini dapat diadopsi oleh Indonesia, mengingat variasi kesiapan sistem pelayanan kesehatan antar daerah dan pulau. Sistem cold chain yang membutuhkan suplai listrik terus – menerus seringkali sulit diadakan di daerah terpencil seperti Papua ataupun Nusa Tenggara. Sehingga, dibutuhkan teknologi yang lebih sesuai dengan kondisi geografis dan menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Semoga program vaksinasi COVID-19 di Indonesia juga dapat merevolusi sistem cold chain untuk keperluan kesehatan di masa mendatang.
Selengkapnya: https://www.unenvironment.org/news-and-stories/story/covid-19-vaccine-could-revolutionize-cold-storage-around-world