BANDUNG — Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jabar akan meluncurkan MPUS (MOBILE PUSKESMAS) untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan hingga pelosok di Jawa Barat. Peluncuran MPUS akan digelar Senin (15/4) di Cililin Kabupaten Bandung Barat.
Menurut Ketua Panitia Peluncuran MPUS, Dr Siska Gerfianti, MHKes, SpDLP, Mobile Puskesmas ini akan berkeliling mengunjungi daerah-daerah terpencil di semua pelosok Jawa Barat.
“Saat peluncuran Mobile Puskesmas ini baru satu unit. Kan baru prototype. Nanti kayaknya ada 5 unit rencanya akan dapat bantuan dari Bank BJB,” ujar Siska kepada wartawan, Ahad (14/4).
Siska mengatakan, Mobile Puskesmas akan dilakukan uji coba selama 3 bulan ke semua daerah terpencil. Yakni, ada sekitar 45 sampai 50 titik. Layanan kesehatan ini, akan melayani masyarakat secara gratis.
“Dalam 3 bulan sambil dicoba dulu. Nanti selama uji coba akan masuk sampai ke pelosok desanya. Kan biar tahu jangkauannya,” katanya.
MPUS ini, kata dia, akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Yakni, ada pemeriksaan mata, telinga, dilengkapi dengan gadget canggih, ultrasound ibu hamil, pemeriksaan diabetes, hipertensi dan layanan lengkap Puskesmas umumnya. Bahkan, dilengkapi juga dengan vaksinasi.
“Bahkan, kami menyiapkan layar kasih untuk penyuluh kesehatan. MobilePuskesmas pun dilengkapi Tele medicine atau Healthcare digital consultation, ” katanya.
Tele medicine ini, kata dia, adalah konsultasi jarak jauh ke dokter spesialis oleh dokter umum dan perawat yang ada di Mobile Puskesmas. Dokter spesialis tersebut, stand by di rumah sakit. Jadi, konsultasinya dilakukan secara on line.
“Dengan Mobile Puskesmas ini, Negara hadir karena akses kesehatannya dekat dengan masyarakat,” katanya.
Melalui tele medicine ini, kata dia, Pemprov Jabar ingin membawa inovasi mengurangi beban rumah sakit tapi dengan teknologi. Dokter umum, bisa berkonsultasi ke dokter spesialis secara online.
“Ini kan kolaborasi dengan semua pihak. Termasuk, kerja sama dengan Telkom untuk menguatkan jaringannya,” katanya.
MPUS ini, kata dia, diluncurkan di daerah Cililin karena masih ada di area Bandung raya tapi tak terlalu jauh dengan Kota Bandung. Alasan lainnya, karena ini masih masa percobaan dulu jadi lokasinya tak telalu jauh dulu.
“Kami akan keliling ke Jabar sudah menyiapakan titik-titiknya berdasarkan usulan semua daerah,” katanya.
Sumber: republika.co.id