Reportase
Pamitan Terkait Pilot Project Integrasi Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana Berbasis Hak dan Pematangan Sistem Informasi Monitoring Kewaspadaan Ibu Terintegrasi (SIMKIT) Kabupaten Aceh Barat
oleh
PKMK FK-KMK UGM
13 Desember 2019
Saat ini telah memasuki tahap akhir pendampingan oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteraan Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) dalam Pengembangan Model Integrasi Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Ibu-KB Berbasis Hak Kabupaten Aceh Barat dengan telah terbitnya Peraturan Bupati Aceh Barat Nomor 25 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Daerah Kesehatan Ibu-KB Berbasis Hak Terintegrasi Kabupaten Aceh Barat Tahun 2019-2022. Kedepan,implementasi RAD merupakan tanggung jawab Tim “Pos Komando” yang akan didukung oleh Sistem Informasi Monitoring Kewaspadaan Ibu Terintegrasi (SIMKIT) baik berbasis website maupunandroid. Penggunaan SIMKIT juga akan dilakukan oleh pihak puskesmas di Kabupaten Aceh Barat dalam menyediakan dan entry data kegawatdaruratan Ibu, Ibu Hamil, Ibu Nifas, WUS Usia Sekolah Berisiko, WUS Calon Pengantin Berisiko, WUS (PUS) Berisiko dan WUS (PUS) Berisiko Belum ber-KB modern.
Pertemuan berlangsung sehari bertempat di Aula Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Aceh Barat. Pertemuan dihadiri oleh Kepala DP3AKB, Sekretatis Dinas Kesehatan, Perwakilan Direktur RSUD Cut Nyak Dhien, BAPPEDA Aceh Barat dan bidan koordinator seluruh puskesmas Kabupaten Aceh Barat. Pertemuan membahas pematangan SIMKIT dan Implementasi RAD. Sekaligus tim PKMK FK-KMK UGM menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan kepercayaan selama ini kepada OPD terkait BAPPEDA, dinas kesehatan, DP3AKB, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien dan puskesmas di Kabupaten Aceh Barat.
Gambar 1. Pembukaan Pertemuan oleh Ir. Syahril Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Barat
Kepala BAPPEDA Aceh Barat, Ir. Syahril membuka pertemuan. Dalam sambutannya menyampaikan kembali rasa terima kasih kepada Tim PKMK FK-KMK UGM yang telah mendampingi Kabupaten Aceh Barat dengan menghasilkan dokumen RAD Integrasi Kesehatan Ibu-KB Berbasis Hak sebagai panduan dalam pencapaian tujuan untuk menurunkan kematian ibu di Kabupaten Aceh Barat. Syahriljuga menyampaikan pentingnya pelaksanaan kegiatan ataupun program harus memperhatikan kearifan lokal yang ada di masyarakat sehingga program tersebut dapat diterima dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Contoh kearifan lokal di Kabupaten Aceh Barat dengan dilaksanakan Program Kampung Muslimin yang didalamnya terdapat kegiatan Kesehatan dan KB meski tidak menyebutkan secara langsung kalimat “keluarga berencana”. Sehingga kegiatan KB dapat diterima oleh masyarakat. Selain itu, pelaksanaan SIMKIT harus betul-betul dijalankan oleh OPD terkait dan puskesmas.
Gambar 2. Pemaparan oleh Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, M.Kes dan Simulasi SIMKIT berbasis Website dan Android
Pertemuan diawali dengan pemaparan Tim PKMK FK-KMK UGM Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, M.Kes menyampaikan upaya penurunan kematian ibu dapat dilakukan 3 upaya pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer bisa terkait kategori SIMKIT seperti Kategori Waspada (WUS Siswi, Catin, WUS (PUS) Berisiko dan WUS (PUS) Berisiko; Pencegahan Sekunder terkait Kategori Siaga (Ibu Hamil dan Ibu Nifas) dan Pencegahan Tersier terkait Kategori Awas (Kegawatdaruratan Ibu). Upaya pencegahan tersebut harus dilakukan sehingga dapat menurunkan kematian ibu. Selain itu, Dwi Handono menjelaskan jika desa yang memiliki akses (lama perjalanan) ke fasilitas kesehatan RS PONEK terdekat lebih dari 2 jam maka desa tersebut dimasukkan sebagai desa berisiko untuk ibu hamil. Selanjutnya pemaparan SIMKIT disampaikan oleh Pendamping Lapangan UGM dan dilanjutkan Simulasi SIMKIT berbasis website dan android bersama seluruh bidan koordinator puskesmas dan puskesmas.
Terakhir sesi diskusi dilanjutkan dengan menghasilkan beberapa poin penting diantaranya adalah:
- Penggunaan SIMKIT website dan android sudah digunakan oleh puskesmas dalam entry data.
- Puskesmas Aceh Barat melalui Bidan Koordinator telah mengetahui cara pengunaan SIMKIT puskesmas untuk merujuk ibu hamil yang mengalami kegawatdaruratan dan SIMKIT Webiste untuk meng – entry data Ibu Hamil, Ibu Nifas, WUS Usia Sekolah Berisiko, WUS Catin Berisiko, WUS (PUS) Berisiko, dan WUS (PUS) Berisiko belum ber-KB Modern. Serta akan mengajarkan kepada bidan-bidan lainnya di tingkat puskesmas ataupun desa.
- Pelaksanaan SIMKIT akan dimonitoring dan ditanggani oleh Tim Pos Komando baik dari Dinas Kesehatan, DP3AKB, RSUD Cut Nyak Dhien maupun BAPPEDA Kabupaten Aceh Barat.
- Pemerintah Aceh Barat berharap Pendampingan Program Integrasi Kesehatan Ibu-KB Berbasis Hak Kabupaten Aceh Barat dapat terus dilaksanakan untuk tahap Implementasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Kesehatan Ibu-KB Berbasis Hak Terintegrasi Tahun 2019-2022.
Gambar 3. Foto Bersama Peserta Pertemuan
Diseminasi Hasil Uji Coba Model Perencanaan dan Penganggaran Program Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana Berbasis Hak akan dibahas pada pertemuan di Yogyakarta. Selain itu, membahas juga tindaklanjut Program Integrasi Kesehatan Ibu-KB Berbasis Hak Kabupaten Aceh Barat.
Penulis : Muhamad Syarifuddin, MPH