BAJAWA – Tim Kaji Banding Puskesmas Ba’a dari Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao melakukan kaji banding selama sehari di Puskesmas Kota Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Rabu 6/6/2018).
Siaran pers yang diterima Pos Kupang, Jumat (8/6/2018) menyebutkan, kedatangan tim kaji banding dari Puskesmas Ba’a disambut dengan penuh kehangatan, keakraban dan persaudaraan oleh rekan sejawatnya Puskesmas Kota Kecamatan Bajawa.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut, ketua komisi III DPRD Ngada yang juga ketua Badan penyantun puskesmas (BPP) kota Tohanes Mari, Kepala dinas kesehatan kabupaten Ngada Agustinus Naru, Sekretaris Dinkes Ngada Yak. Yoseph Mawo, kepala bidang pengembangan sumber daya kesehatan (PSDK) dinkes Ngada Karelous Dhone, mentor pemberdayaan masyarakat Yohanes Donbosko Ponong, kepala Puskesmas Kota Vinsensius Toda, dan semua staf Puskesmas Kota.
Kepala puskesmas Kota Vinsensius Toda dalam sapaan awal mengucapkan selamat datang kepada puskesmas Ba’a kabupaten Rote Ndao, dan apresiasi yang besar karena telah memilih puskesmas Kota sebagai tempat kaji banding akreditasi puskesmas.
Ketika sudah memilih puskesmas Kota sebagai tempat belajar untuk akreditasi, maka dirinya bersama semua staf puskesmas Kota akan mensharingkan semua pengalaman ketika puskesmas Kota mempersiapkan diri menjelang puskesmas kota akan disurvey.
Menurut kepala puskesmas Kota yang meraih status akreditasi utama ini, dalam kegiatan akreditasi, harus ada kekompakan internal puskesmas, adanya kreativitas, inovasi, dan semangat juang yang tinggi.
“Teman-teman dari puskesmas Ba’a harus sabar dan militan dalam menghadapi proses akreditasi. Jangan lupa doring staf agar harus banyak inovasi, karena nilai akreditasinya besar,” ujar mantan kepala puskesmas Mangulewa ini.
Sementara Pendamping akreditasi Puskesmas Ba’a Mat Poy dalam sambutannya mengatakan, terhadap sejumlah prestasi dan prestise yang diraih oleh dinas kesehatan bersama puskesmas sekabupaten Ngada, dirinya tidak bisa lukiskan dalam bentuk kata-kata.
Mat Poy ini seakan-akan kehabisan kata-kata untuk mengungkapkannya, ketika mendengarkan testimoni dukungan pemerintah daerah, DPRD, dan kerja sama lintas sektor di kabupaten Ngada.
“Saya sudah kehabisan kata-kata untuk melukiskan semua prestasi kesehatan di Ngada. Beda jauh dengan kami di Rote Ndao. Seperti langit dan bumi,” kata Mat Poy disambut gelak tawa peserta yang hadir.
Mat Poy melanjutkan dari 12 (dua belas) Puskesmas yang ada di Kabupaten Rote Ndao sampai dengan saat ini satupun belum terakreditasi.
Padahal di Kabupaten Ngada sampai dengan 2017 dari 14 Puskesmas sudah terakreditasi semua atau 100%.
Kabupaten Ngada memang luar biasa dibidang kesehatan. Sehingga kabupaten Ngada tidak hanya dikenal karena tempat-tempat wisata, tetapi saat ini kami dari luar daerah berbondong-bondong ke Ngada untuk wisata akreditasi.
” Saat ini kabupaten Ngada menjadi tempat wisata akreditasi puskesmas” ujar Mat Poy disambut gelak tawa rombongan akreditasi
Kepala dinas kesehatan Kabupaten Ngada Agustinus Naru menjelaskan, banyak puskesmas yang terakreditasi di Ngada karena kerja sama lintas sektor yang kuat.
Prestasi tersebut juga didukung oleh kerja internal Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang tanpa kenal lelah, siang malam untuk mendukung akreditasi puskesmas.
Menurut Gusti demikian sapaan akrabnya, hasil yang ada ini tidak menunjukan bahwa kami sudah yang paling hebat, tetapi kami menjadi insan yang terus belajar.
“Sehingga hari ini antar puskesmas Ba’a dan Kota sesuangguhnya saling belajar. Ada hal yang lebih dari Ba’a mohon dipetik oleh Puskesmas Kota. Demikian sebaliknya ada hal-hal yang baik dari Puskesmas Kota bawalah ke Ba’a,” harap Gusti.
Tim kaji banding dari Puskesmas Ba’a kabupaten Rote Ndao melebur dalam 3 (tiga) kelompok kerja (pokja) yaitu pokja I administrasi, Pokja II Usaha kesehatan perorangan (UKP), dan Pokja III Usaha kesehatan masyarakat (UKM). Dalam akreditasi puskesmas ada 776 elemen penilaian.(*)
Sumber: tribunnews.com