Reportase
Pendampingan Pra Akreditasi dari Tim Sister Dinas Kesehatan Kulon Progo & Tim Sister Puskesmas Pengasih di Puskesmas Uabau
Rabu, 26 Juli 2017
Puskesmas Uabau merupakan salah satu puskesmas yang berada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, terletak di Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka. Sesuai dengan hasil rapat di Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka (pada Selasa 25 Juli 2017), Puskesmas Uabau menjadi tujuan pertama kunjungan Pendampingan Pra Akreditasi dari Tim Sister Dinas Kesehatan Kulonprogo & Tim Sister Puskesmas Pengasih I.
Rabu, 26 Juli 2017. Pukul 09.30 – 16.30 WITA, Tim Sister dari Dinas Kesehatan Kulon Progo yang ikut serta berkunjung ke Puskesmas Uabau beranggotakan: drg. TH. Baning Rahayujati (Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit), dan Andri Susilaningdyah, M.P.H (Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular). Sedangkan untuk Tim Sister dari Puskesmas Pengasih I beranggotakan: drg. Iting Mamiri (Kepala UPTD Puskesmas Pengasih I); Susana, A.MG (Nutrisions Penyelia UPTD Puskesmas Pengasih I); dan Lilik Wuryani, A.Md.Keb (Bidan Pelaksana UPTD Puskesmas Pengasih I). Serta perwakilan dari PKMK UGM, Elva Noor Endah Rosmalia SH.MH.Kes.
Pukul 08.00 WITA, Tim Sister Kulon Progo berangkat menuju Puskesmas Uabau, kemudian tiba pada pukul 09.15 WITA. Sembari menunggu kedatangan rekan-rekan dari Puskesmas Tafuli dan Fahiluka, Tim Sister Kulonprogo dipersilakan oleh Kepala Puskesmas Uabau, Maria Paskalis Klau, A.Md. Keb & staf dari Puskesmas untuk melihat lingkungan sekitar, serta melihat kelengkapan tata graha di Puskesmas Uabau.
Pukul 10.00 WITA, kegiatan Pendampingan Pra Akreditasi dimulai. Acara dibuka oleh Melky Klau A.Md.Kep, kemudian doa dipimpin oleh Melania Bouk, SKM. Kemudian untuk menambah semangat kegiatan Pra Akreditasi dihari pertama, maka tak lupa untuk mengawalinya dengan Yel-Yel dari Puskesmas Uabau dipimpin oleh Fransiskus X.Khun.
Acara selanjutnya sambutan & arahan, yang pertama dari PKMK UGM, kedua dari Ketua Tim Sister Dinas Kesehatan Kulon Progo oleh drg. TH. Baning Rahayujati menyampaikan harapannya semoga kegiatan pendampingan ini bermanfaat karena merupakan Self Assessment awal dari Pra Akreditasi Puskesmas di Kabupaten Malaka. Arahan yang ketiga dari Kepala Puskesmas Pengasih I Kabupaten Kulonprogo, oleh drg. Iting Mamiri, yaitu menyampaikan terima kasih atas penyambutan hangat dari semua karyawan Puskesmas Uabau, baik pimpinan amupun staf puskesmas. Arahan keempat dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka atau yang mewakili dalam hal ini Sekretaris Dinkes Malaka, Katharina Boe A.Md. Kep, yaitu menyampaikan agar kegiatan pendampingan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh puskesmas masing-masing peserta Akreditasi Tahun 2018. Arahan yang terakhir sekaligus penyambutan dari Puskesmas Uabau dalam hal ini Kepala Puskesmas Uabau Ibu Maria Paskalis Klau, A.Md. Keb mengucapkan selamat datang dan siap membuka diri untuk menerima semua masukan yang diberikan terkait dengan Akreditasi Puskesmas Uabau.
Selanjutnya, acara inti yaitu seluruh peserta menempatkan diri di masing-masing Pokja yang sudah dibentuk, yakni Pokja I, Pokja II, dan Pokja III. Masing-masing Pokja terdiri dari pimpinan dan staf Puskesmas, yaitu Uabau, Tafuli dan Fahiluka. Berikut pembagian kerja pada setiap Pokja yang sudah dibentuk:
- Tim Pokja I (Administrasi Manajemen) dipimpin oleh Iting Mamiri, yang membahas tentang Bab I Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP). Diskusi bertujuan untuk mengecek sejauh mana tim anggota Pokja I dalam melengkapi dokumen-dokumen, SPO, SK, Sistem Manajemen tiap Pokja, serta komitmen kinerja, yang sesuai dengan Instrumen Akreditas Puskemas.
Dalam diskusinya, Dinkes Malaka diarahkan oleh pemimpin Pokja I, untuk: melakukan bimbingan menyusun rencana 5 tahun puskesmas, SK Kepala Dinkes Malaka tentang penilaian kinerja Puskesmas & Instrumen harus diisi, diperlukan SK Kepala Bidang tentang indikator yang ditetapkan untuk penilaian kinerja dan SK penetapan tahapan-tahapan penilaian kinerja, diperlukan rapat evaluasi tingkat kabupaten/ kota.
- Tim Pokja II (Upaya Kesehatan Masyarakat) dipimpin oleh Susana, A.MG didampingi Andri Susilaningdyah, M.P.H., yang membahas tentang Bab IV Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran (UKMBS). Diskusi bertujuan untuk mengecek sejauh mana tim anggota Pokja II dalam melengkapi dokumen-dokumen, SPO, SK, Sistem Manajemen tiap Pokja, serta komitmen kinerja, yang sesuai dengan Instrumen Akreditas Puskemas.
Dalam diskusinya, Pokja II terdapat kendala yaitu penyusunan dokumen yang belum sesuai dengan tata naskah. Pokja II direkomendasikan untuk dapat menambah dan meningkatkan pemahaman instrumen, serta penyusunan dokumen. Kemudian terdapat RTL yang dipaparkan oleh pemimpin Pokja II, yaitu SOP identifikasi kebutuhan & harapan masyarakat, KAK analisa kebutuhan masyarakat, serta kebijakan untuk penyusunan SOP harus mengacu pada SK.
- Kemudian Tim Pokja III (Upaya Kesehatan Perorangan) dipimpin oleh Lilik Wuryani, A.Md.Keb., yang membahas tentang Bab VII Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP). Diskusi bertujuan untuk mengecek sejauh mana tim anggota Pokja III dalam melengkapi dokumen-dokumen, SPO, SK, Sistem Manajemen tiap Pokja, serta komitmen kinerja, yang sesuai dengan Instrumen Akreditas Puskemas.
Dalam diskusinya, pemimpin Pokja III mengarahkan agar mencoba membagikan forum kepuasan pelanggan (minimal 2 orang), untuk denah ruangan harus di-print sebagai informasi untuk pasien kemudian ditempel (khusus untuk pelayanan yang ada), diadakan arsip dokumen khusus untuk rujukan harus ada 2 lembar, terkait dengan pelayanan farmasi (setiap resep harus ditulis nama pasien apakah sudah paham tentang pemberian obat, kemudian kelengkapan nama petugas, nama pasien, dan diberi cap), terkait dengan Rekam Medis harus ditandatangani oleh petugas (KIA, Poli UGD, dan UK).
Dari hasil wawancara/ diksusi dengan Kepala Puskesmas Uabau yakni Maria Paskalis Klau, A.Md.Keb, memaparkan agar setiap anggota Pokja dapat aktif, serta berdiskusi terkait dengan kekurangan pada dokumen dalam persiapan akreditasi. Terdapat beberapa kendala dalam rangka persiapan akreditasi, yang diutarakan Kepala Puskesmas Uabau yakni kurangnya semangat, serta masih kurangnya pemahaman tenaga di puskesmas mengenai instrumen akreditasi puskesmas. Kemudian terkendala oleh jaringan telekomunikasi yang masih buruk di daerah Puskesmas Uabau, sehingga sulit dalam menjangkau informasi, pasalnya jarak tempuh untuk mendapatkan sinyal jaringan yang bagus biasanya harus menempuh jarak 8km – 10km untuk ke kota.
Diskusi untuk pendampingan hari pertama terlaksana sampai pukul 16.30 WITA. Pimpinan tiap Pokja masih memberikan kesempatan pada adik-adik puskesmas dampingannya untuk melengkapi berkas maupun dokumen yang belum lengkap, serta melakukan perbaikan naskah untuk pertemuan hari berikutnya. Motivasi, masukan hingga saran diupayakan oleh Tim Sister Kulon Progo untuk dapat meningkatkan kinerja adik-adik puskesmas yakni, Puskesmas Uabau, Tafuli dan Fahiluka. Kesimpulan dari pembahasan pendampingan hari pertama yaitu:
- Setiap Pokja harus menyiapkan dokumen dalam bentuk hardcopy sebagai bukti terlampir terkait dengan penilaian awal bukti dokumen;
- Setiap Pokja diwajibkan melengkapi dokumen sesuai pedoman instrumen akreditasi puskesmas.
Penutup. Pukul 17.00 WITA, Tim Sister Kulonprogo kembali ke penginapan, untuk persiapan pendampingan hari berikutnya pada Kamis 27 Juli 2017, di Puskesmas Tafuli.
_Sekian dan Terimakasih_
Reporter : Elva Noor Endah Rosmalia SH. MH. Kes
Senin, 31 Juli 2017.