Reportase
Pengumpulaan Data di Dumai dalam Rangka Penyusunan Sistem Kesehatan Provinsi Riau
7-10 Agustus 2017
Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (PKMK FK UGM) bekerja sama untuk menyusun naskah akademis tentang Sistem Kesehatan Provinsi (SKP) Riau. Berdasarkan perspektif sistem kesehatan, Provinsi Riau menghadapi 3 tantangan besar yaitu belum optimalnya status kesehatan masyarakat, belum seluruh penduduk terlindungi oleh jaminan kesehatan, dan masih banyaknya penduduk yang berobat ke negara tetangga. Dari perspektif sistem kesehatan, adanya 3 masalah tersebut mengindikasikan belum optimalnya penataan sistem kesehatan di Provinsi Riau. Sebagai langkah awal penyusunan Naskah Akademis SKP Riau, perlu dilakukan penilaian untuk mengidentifikasi permasalahan dalam SKP Riau, sekaligus mengidentifikasi harapan para pemangku kepentingan kabupaten maupun kota di wilayah Provinsi Riau dalam penguatan SKP Riau. Kota Dumai, Kabupaten Meranti, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Indragiri Hilir merupakan empat kabupaten dan kota yang dipilih untuk menjadi sampel pengumpulan data. Tim PKMK FK UGM menugaskan 4 orang surveyor dalam pengumpulan data, diantaranya adalah Perigrinus H Sebong, MPH yang ditempatkan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Damaris Pura Tanya, MPH di Kabupaten Kampar, Aprilia Grace Maay, MPH di Kabupaten Indragiri Hilir, dan Ahmad Yani Noor, M.H.Kes di Kota Dumai.
Kota Dumai merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bengkalis dengan letak geografis sebelah utara berbatasan dengan Selat Rupat, sebelah timur dan selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir. Kota Dumai merupakan salah satu kota yang maju di Provinsi Riau terutama di industri minyak. Selama proses pengambilan data di Kota Dumai, tim surveyor PKMK FK UGM dibantu oleh staf Perencanaan Dinas Kesehatan Kota Dumai Romauli Tambunan, S.KM, M.Si. Proses pengambilan data berlangsung selama 4 hari (7-10 Agustus 2017) dengan menggunakan metode wawancara secara mendalam kepada responden.
Hari pertama, 7 Agustus 2017 pengambilan data dimulai dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai yang diwakili oleh Sekretaris drg. Hermiyati, kemudian pengambilan data dilanjutkan dengan Kepala Bidang Pemerintahan dan SDM Bapeda M. Paizal, S.Pi , M.Sc. dilanjutkan dengan Anggota DPRD Kota Dumai Komisi III Supriyanto, S.Kep., Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Dumai Elvi Sahara dan Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia wilayah Kota Dumai dr. M. Hafidz Permana. Lokasi yang saling berdekatan antara Bapeda, Dinas Kesehatan, dan DPRD di Kota Dumai memudahkan proses wawancara di hari pertama.
Hari Kedua, 8 Agustus 2017 pengambilan data dimulai dengan Direktur RSUD Kota Dumai dr. H Syaiful, kemudian pengambilan data dilanjutkan dengan Kasubag Perencanaan Keuangan dan Aset Dinas Sosial Kota Dumai, dilanjutkan dengan Kepala Cabang BPJS Kota Dumai Adi Siswadi dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Rahmayani, SKM. Terdapat perbedaan data PBI BPJS yang dimiliki antara Dinas Sosial, BPJS dan Kementerian Sosial. Sudah ada koordinasi antara BPJS Kesehatan Kota Dumai dengan Dinas Sosial dalam menangani perbedaan data PBI di Kota Dumai.
Hari Ketiga, 9 Agustus 2017 pengambilan data dimulai dengan Kepala Puskesmas Sungai Sembilan dr. Eka Viora Effendi yang merupakan puskesmas terjauh di Kota Dumai, kemudian pengambilan data dilanjutkan dengan Kepala Puskesmas Kota Dumai dr. Hidayatsyah, dilanjutkan dengan Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Dumai Maini Asna, S.KM, dan Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kota Dumai Kesi Rusmayani, S.KM.
Hari Keempat, 10 Agustus 2017 pengambilan data dilakukan kepada Direktur Rumah Sakit Pertamina dr. Ign Irwin P, M.MH., dan Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Dumai Nurbaiti S.KM, M.Si.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para responden, secara umum permasalahan kesehatan yang terjadi di kota Dumai adalah distribusi SDM kesehatan yang kurang merata, warga kota Dumai kesulitan dalam mendapatkan air bersih, banyaknya pendatang dari luar kota yang tidak mengurus jaminan kesehatannya, dan siklus sistem kontrak kerja yang singkat di perindustrian kota Dumai yang membuat data PBI BPJS sering berubah.
Reporter: Ahmad Yani Noor M.H.Kes.