• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
28 May2020

Pertama di Indonesia, Puskesmas di Pati Punya Sistem Antrian Online Terintegrasi Mobile JKN

Share this on WhatsApp

Bupati Pati Haryanto bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Suharyono dan Kepala BPJS Kabupaten Pati, Kamis (28 Mei 2020), melaksanakan launching Sistem Antrian Online Terintegrasi dengan Bridging Simpus Puskesmas Wilayah Kabupaten Pati serta bridging antrian RSUD Soewondo Pati dengan Aplikasi Mobile JKN.

Kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pati ini, dihadiri oleh beberapa kepala Puskesmas se Pati dan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Saat diwawancarai usai me-launching acara tersebut, Bupati Haryanto mengatakan bahwa pihaknya sangat setuju dengan diberlakukannya antrian secara online.

“Terlebih bahwa aplikasi online ini, se – Indonesia baru Puskesmas di Kabupaten Pati yang melaksanakan. Ini salah satu keberhasilan yang luar biasa,” lanjutnya.

Pihaknya berharap agar inovasi ini dapat diteruskan. Dan hingga saat ini, menurutnya sudah ada 11 Puskesmas di Pati yang telah melaksanakan.

“Sedangkan 18 puskesmas lainnya, akan saya pacu untuk dapat menyerupai 11 Puskesmas lain yang telah menerapkan. Sebab ini memudahkan pelayanan terhadap masyarakat. Dengan demikian masyarakat tidak akan jenuh menunggu antrian,” jelas Bupati.

Sementara itu Kepala BPJS Pati Tarmuji mengatakan bahwa faktor dicetuskannya launching aplikasi tersebut lantaran selama ini masyarakat pengguna BPJS seringkali menunggu antrian yang begitu lama ketika berobat di Puskesmas.

“Yang sering kami temukan ialah, pasien datang berobat itu pagi – pagi sekali, bahkan subuh sudah mencari antrian. Oleh karena itu, dengan adanya aplikasi ini, pengguna BPJS yang hendak berobat tak perlu datang pagi – pagi mencari antrian,” sambungnya.

Melalui aplikasi ini, lanjutnya, mereka yang mengantri dan misalnya mendapat nomer 50, apabila antrian yang berjalan baru 5 nomer, mereka tak perlu repot datang langsung dan menunggu.

Tapi cukup menunggu di rumah dan mengerjakan hal lain dahulu.

“Bisa dipantau. Jadi apabila nomer antrian sudah mendekati nomer antrian pasien, bisa kemudian datang ke lokasi. Harapannya dengan aplikasi ini, pasien yang berobat di Puskesmas tak perlu menunggu lama. Cukup setengah jam atau 1 jam,” ujarnya.

Begitupun apabila pasien mendapat rujukan ke rumah sakit, tak perlu menunggu antrian yang lama sejak pagi. Sebab sistem yang diberlakukan sama ketika mendaftar antrian di Puskesmas.

“Semoga ini menjadi hal yang baik, terlebih saat ini di tengah kondisi pandemi,” tutupnya.

(pn/ prk/ hms)

Sumber: patinews.com

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar