• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
04 Aug2021

Peserta Vaksinasi di Puskesmas Balongsari Surabaya Protes soal Nomor Antrean

Share this on WhatsApp

Surabaya - Sebuah utas di akun twitter @mank_tyaaa, menyebut aksi protes antrean vaksinasi di Puskesmas Balongsari, Surabaya. Disebut, antrean disebabkan petugas Linmas salah membagikan nomor.

“Kericuhan antre vaksin di Puskesmas Balongsari Surabaya. Warga mengamuk karena linmas membagikan nomer antrean secara ngawur tanpa melihat kartu vaksin pesertanya,” tulis utas tersebut yang dilihat detikcom pada Rabu (4/8/2021).

“Kronologinya antrean dibuka jam 07.00. linmas langsung membagi nomer antrean ke warga tanpa dilihat dulu kartu vaksinnya, bahkan 1 orang ada yg minta 3-5 nomer antrean langsung dikasi oleh linmasnya. Tentu ini tidak adil,” lanjutnya.

Kepala Puskesmas Balongsari Dr Sri Hawati mengatakan, kejadian itu terjadi pada Selasa (3/8) pagi. Ia mengakui sempat ada kericuhan, namun tidak sampai baku hantam.

“Memang sempat ada kericuhan. Jadi kemarin itu pegawai saya, petugas Linmas memberikan nomor antrean kelebihan. Dosisnya (vaksin) 120, dikasih nomor antrean sampai 180,” ujar Sri Hawati kepada detikcom, Rabu (4/8/2021).

Sri menjelaskan, karena petugas memberi nomor antrean lebih dari kuota vaksin, menyebabkan sejumlah warga tidak bisa mendapat suntikan dosis kedua pada saat itu.

“Waktu kemarin antrean dibuka subuh, dan sudah habis (nomor antrean). Nah warga ini kan biasanya habis ambil nomor antrean pulang, lah pas balik kelewatan. Karena kan cepat proses vaksinasi. Dari 120 nomor antrean, ada 10 nomor yang gak jadi vaksin ke-2, akhirnya diisi selanjutnya,” katanya.

“Karena ada yang datang, sudah ada antre kan terus nyambung menyambung, yang gak dapat nomor antrean, tetap mengantre di sana, akhirnya petugas pendaftaran bingung, ya diterima saja. Lah yang pulang kelewatan, terus datang itu protes,” lanjutnya.

Akhinrya, lanjut Sri, warga yang terlanjur mengambil nomor antrean, tidak mendapat dosis kedua, karena kuota terbatas yakni 120 dosis. Akhirnya pihak Puskesmas Balongsari memberikan penjelasan kepada warga.

“Ya kita tidak bisa nampung, karena terbatasnya dosis. Namun, di hari selanjutnya mereka yang tidak jadi (Divaksin dosis kedua) masih bisa daftar lagi. Per-hari ini ada 250 dosis kuota hariannya sampai hari Sabtu mendatang,” pungkasnya.

(fat/fat)

Sumber: detik.com

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar