• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
10 Feb2022

Petugas Puskesmas Blusukan dari Pintu ke Pintu untuk Vaksinasi Booster

Share this on WhatsApp

JawaPos.com – Guna menekan persebaran virus, sebagian puskesmas di utara mulai melakukan antisipasi. Salah satunya dengan semakin gencar melaksanakan vaksinasi booster.

Puskesmas Sidotopo, Semampir, misalnya. Hingga saat ini, antusiasme masyarakat menjalani vaksinasi dosis ketiga di puskesmas tersebut cukup minim. Koordinator Imunisasi Puskesmas Sidotopo Istiqomah mengatakan, dari target 15 ribu, baru sekitar 45 persen yang menjalani vaksinasi booster. Jauh dibandingkan antusiasme warga dalam mengikuti vaksinasi dosis pertama dan kedua. Hal itu disebabkan beberapa faktor. Pertama, mereka telah merasa cukup menerima vaksin dosis kedua.

Kemudian, banyak di antara mereka yang termakan informasi hoaks terkait efek samping setelah menjalani vaksinasi booster. Misalnya, merasa pegal, lelah, dan demam tinggi. Padahal, tidak semua orang mengalami efek seperti itu. ’’Lalu, masih ada yang berpikiran vaksin dan nggak vaksin sama saja.

Akibatnya, masih ada warga yang nggak mau divaksin,’’ kata Istiqomah. Terutama masyarakat yang tidak mempunyai kepentingan di area umum. Misalnya, tidak bepergian ke luar kota, mengurus administrasi di kantor pemerintahan atau kepolisian, dan pergi ke pusat perbelanjaan. Jika menuju ke lokasi itu, mereka memang wajib sudah divaksin. Minimal vaksin dosis pertama.

Hingga Rabu (9/2), lanjut Istiqomah, terdapat 27 kasus di lingkungan kerjanya. Semua pasien dirawat di rumah sakit atau isolasi di Hotel Asrama Haji (HAH). Mereka tidak diperbolehkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.

Guna menekan angka persebaran Covid-19, vaksinasi terus digenjot. Untuk memberikan kepercayaan kepada warga, seluruh kader kesehatan diterjunkan ke lapangan. Sebagai percontohan, mereka diminta untuk melakukan vaksinasi booster.

Kemudian untuk mempermudah pelaksanaan vaksinasi, puskesmas mendatangi target dari rumah ke rumah. Baik siang maupun malam.

Langkah pencegahan juga dilakukan Puskesmas Simolawang. Kepala Puskesmas Dwi Sapta Edy Purnama mengatakan, tim Swab Hunter kembali diterjunkan. Selain kafe dan area permukiman padat, pasar tradisional menjadi target sasarannya.

Pasar tradisional dinilai rawan memicu kerumunan dan pelanggaran prokes seperti tidak memakai masker. Untuk mengetahui cakupan persebaran, pelanggar prokes yang terjaring langsung di-swab.

’’Selain pasar, kami (Swab Hunter) menyasar sekolah-sekolah. Alhamdulillah, belum ada yang ditemukan positif,’’ kata pria yang akrab disapa dr Edy tersebut.

Sumber: jawapos.com

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar