PRIGEN – Pandemi Covid-19 bukan berarti pelayanan kesehatan di puskesmas menjadi landai. Justru sebaliknya, pelayanan terhadap masyarakat harus lebih intens. Bila perlu layanan jemput bola dilakukan.
Seperti langkah Puskesmas Bulukandang di Prigen, yang memiliki program jemput bola untuk pelayanan Antenatal Care (ANC). Ini adalah layanan perawatan kesehatan oleh petugas kesehatan selama kehamilan dalam bentuk observasi, pendidikan dan perawatan medis untuk wanita hamil dengan standar yang telah ditentukan.
“Tujuan ANC adalah untuk mencapai kehamilan dan persalinan yang aman dan nyaman. ANC dapat diberikan para profesional seperti spesialis kebidanan, dokter umum, bidan atau perawat dalam periode kehamilan sesuai dengan standar pelayanan antenatal minimum. Puskesmas Bulukandang sebagai pusat kesehatan masyarakat wajib memberikan pelayanan ANC bagi ibu hamil,” terang dr. Siti Cholifah, Kepala UPT Kesehatan Puskesmas Bulukandang.
Menurut Siti Cholifah, pandemi membawa dampak terhadap layanan kesehatan ibu, baik secara akses maupun kualitas. Banyak ibu hamil menjadi enggan ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya karena takut tertular Covid-19. Adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil, juga semakin menurunkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil yang sesuai standar.
“Puskesmas Bulukandang memandang perlu adanya suatu terobosan supaya ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bulukandang tetap terpantau. Untuk itu Puskesmas Bulukandang melakukan kegiatan ANC terpadu jemput bola.
Pelayanan ini dilaksanakan di Polindes atau wilayah yang agak jauh dari Puskesmas. ANC Terpadu Jemput Bola memastikan semua aspek terkait kehamilan ibu dan calon anak mendapatkan perhatian baik dari segi kesehatan, gizi makanan, kehidupan hingga lingkungan. Selain itu, petugas juga menyelipkan pengetahuan tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan juga tetap melakukan protokol kesehatan seperti. (zal/fun)
Sumber: jawapos.com
Atma Lara
| #
Kondisi pandemi berdampak pada terbatasnya pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas. Pelayanan secara langsung maupun posyandu telah dihentikan sementara atau dibatasi. Situasi ini akan meningkatkan risiko masalah psikologis pada ibu hamil dan ibu menyusui yang bahkan sebelum pandemi berisiko mengalami kesepian, kurangnya dukungan, depresi, dan kecemasan. Baca selengkapnya di sini: http://news.unair.ac.id/2021/09/30/psikologi-unair-bentuk-ruang-ibu-bahagia-pendampingan-psikososial-online-bagi-ibu-di-surabaya/
Reply