LAHAT – Perjuangan ibu melahirkan bukan sebuah perkara yang mudah. Tak sedikit yang meninggal akibat proses tersebut.
Hal itulah yang kini menjadi fokus Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Lahat. Pasalnya, terhitung Agustus 2018 ini kasus angka kematian ibu (AKI) tercatat sudah tiga orang, sedangkan untuk angka kematian bayi (AKB) tercatat satu orang.
“Untuk itulah, jajaran bidan yang ada di Kabupaten Lahat, terus melakukan monitoring evaluasi, sehingga baik AKI dan AKB mampu ditekan serendah mungkin,” ungkap Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Lahat, Hj Yetty Ruspiani SST, saat peringatan hari jadi IBI ke 67, di gedung Kesenian Lahat, Senin (13/8).
Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya juga melakukan pembinaan terhadap bidan, termasuk dalam menangani ibu hamil hingga melahirkan.
“Disinilah peran kita sangat vital, baik di kota hingga pelosok desa dengan begitu angka kematian mampu ditekan sedini mungkin. Kematangan organisasi dan berbagai pengalaman serta perkembangan, sebagai profesi bidan,” ujar Hj Yetty.
Sementara itu, Wakil Bupati Lahat, Marwan Mansyur SH MM menuturkan profesi yang disandang ini bersinggungan langsung kepentingan masyarakat.
“Saya mengunjungi beberapa puskesmas di desa banyak yang masih kekurangan tenaga bidan. Kita berharap kedepan dengan koordinasi lintas sektoral ada sinkronisasi sehingga tidak ada lagi keluhan dari pelayanan bidan,”harapnya.
Ditambahkannya, bidan yang ada di Lahat dapat memperhatikan sehingga pelayanan ibu hamil, melahirkan dan perawatan anak dapat termonitoring. “Kita tahu Pengabdian para Bidan selama ini luar biasa. Melayani masyarakat dari tingkat desa hingga ke ujung pelosok desa. sulit untuk menjangkau, tapi yakinlah,” tutur Marwan. (SP/Ehdi Amin)
Sumber: tribunnews.com