SEMARANG - Pengertian dini mengenai reproduksi bagi anak-anak yang akan tumbuh dewasa perlu dilakukan.
Edukasi ini menjadi satu di antara beberapa cara untuk memberikan pengertian terkait hidup sehat.
“Siapa yang sudah pernah mendengar mimpi basah?” tutur staf bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Labdosari, Annisa Arum Safitri kepada para siswa kelas VI SD 25 Al-Azhar Semarang, Rabu (15/8/2018).
Tampak anak-anak antusias. Pemberian pengarahan terkait reproduksi jelang remaja ini diharapkan bisa membantu anak-anak untuk menghadapi perubahan fisik maupun psikis.
“Pada laki-laki yang tumbuh dewasa nanti akan memiliki perubahan suara, tumbuh kumis, janggut,” jelas Annisa.
Annisa tampak semangat dan telaten menjelaskan perubahan-perubahan fisik yang akan terjadi saat dewasa.
“Di rumah orangtua juga sudah memberi pengertian mengenai datang bulan,” tutur Husna, siswi kelas VI SD Al-Azhar 25 Semarang, kepada Tribunjateng.com.
Pengenalan kesehatan reproduksi ini juga termasuk Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
“Kami melakukan ini supaya remaja sekarang bisa menjaga dan memelihara organ-organ reproduksinya dengan lebih baik,” jelas Anisa kepada Tribunjateng.com.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang menegaskan jika usia remaja yakni mukai 9 tahun – 19 tahun.
“Mereka harus sudah tahu bagian-bagian mana yang tidak boleh disentuh oleh oranglain,” jelas Anisa.
Bertepatan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (Bias), Puskesmas Lebdosari Semarang hari ini selain melakukan sosialisasi reproduksi juga melakukan imunisasi untuk kelas satu. (*)
Sumber: tribunnews.com