Dobo, Tribun-Maluku.com: Puskesmas Siwalima melaksanakan orientasi penguatan Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K ) bagi bidan, kepala desa, kader, dukun dan tokoh masyarakat di wilayah kerjanya.
Program P4K yang berlangsung, Senin (19/9/2022) di aula Penginapan Suasana Baru tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Aru dr. Watty Gunawan.
Kadis Kesehatan dalam sambutannya mengatakan bahwa P4K atau Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi dengan stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan dengan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi pada ibu hamil.
“Termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir,” ucapnya.
Dikatakan, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia sudah mencapai 80,68 persen, sehingga masih ada pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun bayi dengan cara tradisional.
“Kondisi ini seringkali merugikan dan membahayakan keselamatan ibu dan bayi baru lahir,” ungkap Gunawan.
Dijelaskan pula bahwa untuk memecahkan masalah tersebut Kementerian Kesehatan RI telah diluncurkan Program P4K dengan stiker yang telah terbukti mampu meningkatkan secara signifikan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan Buku KIA sebagai informasi dan pencatatan keluarga yang mampu meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan ibu, bayi, dan balita.
“Tercatatnya ibu hamil secara tepat dan akurat serta dipantau secara intensif oleh tenaga kesehatan dan kader di wilayah tersebut, maka setiap kehamilan sampai persalinan dan nifas diharapkan dapat berjalan dengan aman dan selamat,” terang Kadinkes Aru
Untuk itu, kata Kadinkes, program P4K dan Buku KIA harus dilaksanakan secara nasional diperkuat dengan penempelan stiker di setiap rumah ibu hamil serta pemanfaatan Buku KIA setiap ke fasilitas kesehatan.
“Pencanangan program P4K oleh menteri kesehatan pada tahun 2007 dengan stiker yang merupakan “upaya terobosan” dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi masyarakat, khususnya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan siaga dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir (Depkes RI, 2009),” ujarnya.
Selain itu menurutnya, amanat persalinan dengan stiker dimaksudkan untuk menginventaris atau mendata ibu hamil dengan menggunakan stiker.
“Hal ini merupakan salah satu upaya percepatan penurunan AKI, karena dengan terdatanya ibu hamil secara tepat dan akurat serta di pantau secara intensif, maka setiap kehamilan sampai dengan persalinan dan nifas dapat berjalan dengan aman dan selamat, sehingga diharapkan tidak ada kematian ibu dan Bayi,” pungkas Gunawan.
Sumber: tribun-maluku.com