Reportase Sosialisasi Dan Diskusi Renja, RAN, RFP, dan RAD Integrasi KI-KB
Oleh Tim PKMK FKKMK UGM
5 – 6 April 2018
Kabupaten Aceh Barat
Gambar 1. Diskusi DrafT Renja 2019 Aceh Barat pada 6 April 2018
Bertempat di ruang rapat BAPPEDA, tim teknis Kabupaten Aceh Barat bersama tim PKMK FKKMK UGM melakukan kegiatan pertemuan guna menindaklanjuti perencanaan, penganggaran dan pemprograman Kesehatan Ibu (KI) dan Keluarga Berencana (KB) yang sudah berproses sebelumnya. Pertemuan yang berlangsung selama 2 hari antara lain membahas pendataan dan penjaringan calon akseptor Wanita Usia Subur dengan risiko tinggi (WUS Risti), pemantapan konsep Care Path Way Integrasi KI-KB, dan sosialisasi disertai diskusi Renja, RAN, RFP, dan RAD Integrasi KI-KB.
Kegiatan hari pertama pada 5 April 2018 berlangsung sejak pukul 9.40 wib hingga pukul 11.45 WIB. Tim teknis Aceh Barat bersama Tim PKMK FKKMK UGM juga berdiskusi tentang pentingnya pendataan dan penjaringan calon akseptor WUS Risti secara total dan sistem rujukan pada ibu hamil yang seharusnya bisa tertangani di Puskesmas PONED ataupun yang seharusnya bisa ditangani di Rumah Sakit PONEK.
Gambar 2. Diskusi penjaringan WUS Risti bersama Tim Teknis Aceh Barat pada 5 April 2018
Pada pertemuan hari pertama, tim Teknis Aceh Barat menghasilkan beberapa kesepakatan bersama, antara lain pentingnya penjaringan WUS dengan tidak hanya melibatkan Dinkes, DPPPAKB dan RSU Cut Nyak Dhien. Namun akan dilibatkan juga KUA, Dinas Pendidikan dan DSI (Dinas Syariat Islam) Aceh Barat, kemudian khusus MOP dan MOW perlu dikesampingkan sebagai bentuk kearifan lokal di Aceh Barat, serta akan disusunnya RAD integrasi KI-KB oleh Tim Daerah yang mengacu pada RAN dan masukan dari tim PKMK FKKMK UGM serta tim pusat. Tim teknis khususnya bagian perencanaan OPD juga sepakat untuk membuat dan membawa draft kasar/poin-poin renja tahun 2019 pada kegiatan esok harinya.
Kegiatan pada hari kedua, Jum’at 6 April 2018 diawali dengan pemaparan dari perwakilan Dinas PPPAKB tentang bentuk kegiatan dan anggaran dalam usulan Renja 2019. Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari PKMK FKKMK UGM oleh Tudiono Djasim tentang apa saja yang seharusnya ada dalam renja berbasis HAK dan Terintegrasi. Beberapa poin penting yang harus muncul dalam renja 2019 berbasis HAK dan Terintegrasi berdasarkan kesepakatan bersama antara lain:
1. Sosialisasi & KIE (memuat SOP, Penurunan AKI, Partus Nakes, dan yang lainnya)
2. Pelatihan
3. Advokasi
4. Monitoring dan Evaluasi (terutama tools yang digunakan)
Acara berlangsung sejak pukul 9.20 wib hingga pukul 11.40 WIB yang dihadiri oleh Tim Teknis dari RSU Cut Nyak Dhien, Dinkes, DPPPAKB, PKK, dan Perwakilan PL KB juga memberikan beberapa masukan diantaranya belum aktifnya rumah tunggu, sistem rujukan ibu hamil yang belum optimal, dan sistem informasi kesehatan yang perlu ditingkatkan.
Gambar 3. Diskusi Draf Renja 2019 Aceh Barat pada 6 April 2018
Reporter : Ahmad Yani Noor, M.H.Kes, Med.