PALEMBANG, iNews.id – Seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Palembang diminta untuk lebih gencar melakukan sosialisasi terkait penanganan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Sejak Januari lalu, tujuh warga yang terpapar DBD meninggal dunia.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Palembang Yudhi Setiawan mengatakan, sosialisasi tersebut perlu dilakukan puskesmas sebagai garda terdepan untuk menjamin kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit DBD terlebih musim pancaroba saat ini.
Adapun hal yang diprioritaskan dalam sosialisasi tersebut, kata dia, yaitu menumbuhkan peran aktif masyarakat untuk tatap menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya pencegahan DBD.
Selama musim pancaroba yang memiliki suhu cuaca yang tidak menentu itu kerap dimanfaatkan oleh nyamuk Aedes Aegepti sebagai sumber penyakit DBD untuk berkembang biak.
“Pastikan penerapan PHBS melalui gerakan 3M (menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas) tetap rutin dilakukan masyarakat, sehingga DBD dapat dicegah,” katanya.
Ia menilai, dalam hal ini pencegahan tentu sangat lebih baik dari pada mengobati sebab merujuk pada data, Dinas Kesehatan Kota Palembang mencatat ada sebanyak 496 kasus DBD berdasarkan laporan Puskesmas dari 18 kecamatan sejak Januari hingga 13 Juli 2022.
Di mana, sebanyak 496 kasus DBD tersebut masing-masing terdiri 231 orang laki-laki dan 267 orang perempuan atau berdasarkan rentang usia tertinggi yang terjangkit DBD yakni anak-anak usia 5-14 tahun sebanyak 268 orang dan remaja usia 15-44 tahun sebanyak 179 orang.
“Dari data yang dihimpun Dinkes Palembang tujuh orang terpapar DBD di antaranya meninggal dunia, yaitu 4 orang laki-laki dan 3 orang perempuan,” katanya.
Sumber: inews.id