MANGUPURA – Puskesmas se-Badung didorong mematangkan persiapan dan skenario pelaksanaan vaksin Covid-19. Sebab, Puskesmas yang nantinya menjadi ujung tombak vaksinasi kepada masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Badung dr. I Nyoman Gunarta mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Puskesmas. Pihaknya berencana melakukan pemantapan ulang untuk memastikan kesiapan.
“Saya sudah sampaikan ke teman-teman Puskesmas, agar minggu-minggu ini semua skenario disiapkan. Agar menjelang hari yang telah ditentukan sudah siap betul untuk vaksinasi,” ungkapnya, Selasa (5/1).
Seperti diketahui, vaksinasi massal akan difokuskan di masing-masing Puskesmas yang tersebar di enam kecamatan di Badung. Sementara di Badung terdapat 13 Puskesmas, yakni Puskesmas Petang II, Puskesmas Petang I, Puskesmas Abiansemal IV, Puskesmas Abiansemal III, Puskesmas Abiansemal II, Puskesmas Abiansemal I, Puskesmas Mengwi III, Puskesmas Mengwi II, Puskesmas Mengwi I, Puskesmas Kuta II, Puskesmas Kuta I, Puskesmas Kuta Selatan, Puskesmas Kuta Utara.
Terkait pemberian vaksin, kata Gunarta, untuk gelombang pertama akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik. Sementara gelombang kedua baru diberikan kepada masyarakat luas.
Gelombang satu tahap pertama, tenggang waktunya Januari sampai April 2021. Kemudian gelombang pertama tahap kedua untuk petugas yang melayani publik seperti ASN, TNI, Polri, guru, dan sebagainya. “Nah, gelombang kedua April 2021 sampai Maret 2022 baru dilakukan kepada masyarakat yang berumur 18-59 tahun,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan 303 ribu penduduk di Gumi Keris yang berusia 18-59 tahun untuk mendapatkan vaksin Covid-19 tersebut. Namun data ini menurutnya masih terus bergerak, mengingat vaksinasi memerlukan seleksi. Salah satunya apakah seseorang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
“Data masih bergerak. Target riilnya untuk yang berusia 18-59 tahun sejumlah 303 ribu, tapi tidak semua langsung divaksin. Masih perlu seleksi lagi, apakah sudah pernah kena Covid-19, apakah punya komorbid, dan sebagainya,” terang Gunarta.
Meski vaksin Covid-19 telah tiba di Bali, Senin (4/1) malam, Gunarta belum bisa memastikan kapan vaksinasi akan dilakukan. Pihaknya menunggu arahan dari provinsi. Namun berdasarkan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), simbolis perdana pelaksanaan vaksinasi untuk pejabat di tingkat pusat akan dilakukan pada 13 Januari mendatang. Kemudian diikuti daerah mulai 14 atau 15 Januari.
“Nanti kami akan laporan ke pimpinan dipilih tanggal 14 atau 15. Untuk di Badung, kami pusatkan untuk di Blahkiuh. Kemudian serentak dilakukan di seluruh Puskesmas,” kata mantan Direktur RSD Mangusada ini.
Vaksinasi perdana akan dihadiri pemimpin daerah. Namun tidak semua pimpinan daerah wajib vaksin, karena bergantung pada kondisi tubuh dan apakah memiliki penyakit penyerta. “Pimpinan daerah bisa ikut divaksin, juga bisa tidak. Apakah ada komorbid atau tidak, apakah umurnya masuk prioritas atau tidak, pernah Covid-19 atau tidak. Jadi, tidak semua pimpinan daerah wajib ikut, tapi minimal ikut hadir nanti di sana,” tandas pejabat asal Sibanggede, Abiansemal ini.
Sementara itu, Unit Pelaksana Tugas (UPT) Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Badung memastikan pengamanan vaksin Covid-19 sudah didistribusikan provinsi. Vaksin tersebut akan dijaga ketat sekuriti selama 24 jam penuh. “Disini sudah ada security yang menjaga UPT, termasuk nanti penjagaan vaksin yang ada datang. Bahkan sekuriti akan menjaga 24 jam penuh,” ungkap Ni Wayan Ariani, salah satu Apoteker di IFK Badung.
Pihaknya mengatakan, sekuriti yang berjaga tersebut merupakan petugas yang biasa berjaga di UPT. Sementara mengenai pengamanan dari aparat kepolisian, pihaknya mengaku belum tahu.
Sementara cold room disebutnya sudah datang dari Desember 2019. Bahkan, sudah menyediakan ruangan khusus untuk menyimpan vaksin. Cold room tersebut berasal dari pusat. “Satu cold room ini, pasti memadai kapasitasnya, dari jumlah vaksin yang diterima Badung sebanyak 5 ribu lebih,” tandasnya.
Sumber: jawapos.com
Yudi yanto ndenangaba
| #
Vaksin
Reply