Reportase
Sosialisasi dan Workshop Awal Dalam Rangka Uji Coba Pendampingan Sinkronisasi RPJMN-RPJMD Subbidang Kesehatan Dan Gizi Masyarakat di Kabupaten Kulon Progo
Jumat, 14 Juli 2017
Untuk menindaklanjuti sosialisasi dan audiensi mengenai Sinkronisasi RPJMN-RPJMD Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat kepada Bappeda dan Dinas Kesehatan Provinsi D. I Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo pada 6 Juli 2017, maka dilaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Workshop awal dalam rangka uji coba pendampingan sinkronisasi RPJMN-RPJMD subbidang kesehatan dan gizi masyarakat di Kabupaten Kulon Progo pada tanggal14 Juli 2017. Tempat pelaksanaan kegiatan di ruang rapat Kepala Bappeda Kabupaten Kulon Progo.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk melakukan Sosialisasi dan Workshop awal dalam rangka uji coba pendampingan sinkronisasi RPJMN-RPJMD Subbidang kesehatan dan gizi masyarakat dengan menggunakan modul.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Bappeda Kabupaten Kulon Progo, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, RSUD Wates, RS Nyi Ageng Serang, dan lintas sektor pemerintahan Kabupaten Kulon Progo. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan workshop di Kabupaten Kulon Progo didampingi langsung oleh perwakilan dari Bappenas, perwakilan dari Kementerian Kesehatan, fasilitator dari PKMK FK UGM, dan tim PKMK FK UGM.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Bappeda Kabupaten Kulon Progo sekaligus membuka kegiatan sosialisasi dan workshop. Dalam sambutannya, Kepala Bappeda menyampaikan bahwa Kabupaten Kulon Progo sementara sudah dalam tahap penyusunan RPJMD dan proses penyusunan Bab 2. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, RPJMD di Kabupaten Kulon Progo paling lambat harus ditetapkan pada 22 November 2017. Kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan, dan baru pertama kali ada modul sinkronisasi. Sehingga diharapkan kita bisa sama-sama diskusikan setiap tahapan dalam modul sinkronisasi ini.
Setelah sambutan, dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang Konsep Dasar dan Pentahapan Sinkronisasi RPJMD dengan RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat yang disampaikan oleh Ketua Tim PKMK FK UGM (Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, M.Kes). Mengawali penyampaian materi, dr. Dwi menyampaikan bahwa sinkronisasi ini khusus untuk bidang kesehatan dan gizi masyarakat. Dari Direktorat Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas mengharapkan ada keselarasan dari pusat, provinsi, kabupaten dan kota, agar program-program dalam RPJMN bisa didukung oleh provinsi maupun kabupaten/kota. Hal ini berangkat dari evaluasi yang dilakukan sebelumnya bahwa ada provinsi maupun kabupaten/kota dalam menyusun RPJMD tidak mengacu pada RPJMN. Sehingga diharapkan untuk selanjutnya ada kesatuan antara pusat sampai ke daerah. Sinkronisasi ini khusus untuk bidang kesehatan dan diharapkan bisa menjadi contoh atau prototype untuk bidang lainnya. Materi yang disampaikan mengenai pengenalan tentang sinkronisasi, konsep dasar sinkronisasi, pentahapan sinkronisasi, dan tools sinkronisasi. Sementara penyampaian materi, diberikan kesempatan juga kepada peserta untuk memberikan pertanyaan ataupun tanggapan apabila ada hal-hal yang kurang dipahami.
Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan workshop dalam bentuk diskusi dan didampingi langsung oleh fasilitator dari PKMK FK UGM. Dalam pelaksanaan workshop tidak dibagi dalam kelompok, dikarenakan keterbatasan dalam ruangan. Workshop dilaksanakan dalam 2 sesi.
Sesi yang pertama ialah mengisi lembar kerja dan sama-sama membahas mengenai sinkronisasi tahap 2 tentang isu strategis. Peserta yang hadir berperan aktif dalam memberikan saran dan masukan mengenai isu strategis dan disesuaikan dengan RPJMN serta keadaan yang ada di daerah. Berdasarkan hasil diskusi bersama, disepakati ada 10 isu strategis dan 3 muatan lokal subbidang kesehatan dan gizi masyarakat yang sesuai dengan keadaan yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Hasil kesepakatan tersebut seperti pada tabel berikut:
No. | RPJMN Sub-bidang kesehatan dan gizi masyarakat | RPJMD Sub-bidang kesehatan dan gizi masyarakat Provinsi DI Yogyakarta | RPJMD Sub-bidang kesehatan dan gizi masyarakat Kabupaten Kulon Progo |
1 | Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia | Peningkatan Kesehatan Ibu, Bayi, Anak, Remaja dan Lansia | Peningkatan Kesehatan Ibu, Bayi, Anak, Remaja dan Lansia |
2 | Percepatan Perbaikan Status Gizi Masyarakat | Percepatan perbaikan stunting dan KEP Perbaikan mutu konsumsi | Percepatan penurunuan stunting, KEP dan KEK |
3 | Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan | Percepatan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular, dan KLB | Percepatan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular |
4 | Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang Berkualitas | Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan | Peningkatan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas |
5 | Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengawasan Obat dan Makanan | Pengawasan obat dan makanan, dan pengobatan tradisional | Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengawasan Obat dan Makanan |
6 | Pemenuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan | Perbaikan persebaran dan peningkatan mutu SDMK di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (isu disparitas) | Perbaikan persebaran dan peningkatan mutu SDMK di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (isu disparitas) |
7 | Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat | Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat | Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat |
8 | Peningkatan Manajemen, Penelitian dan Pengembangan, dan Sistem Informasi | - | Peningkatan manajemen dan sistem informasi |
9 | Pengembangan dan Peningkatan Efektivitas Pembiayaan Kesehatan | Pengembangan pelayanan promotif dan rehabilitatif sebagai suplemen dan komplemen program JKN | Efektifitas pengelolaan BLUD RS dan Puskesmas |
10 | Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional | Perbaikan validitas data untuk pengembangan jaminan dan pembiayaan kesehatan | Perbaikan validitas data dan perbaikan pengembangan jaminan pembiayaan kesehatan |
11 | Muatan Lokal | Pengembangan sistem penanganan bencana dan kecelakaan | Pengembangan sistem penanganan bencana dan kecelakaan |
12 | Pengendalian pengobatan tradisional | Pengendalian pengobatan tradisional | |
13 | Eliminasi Malaria | ||
14 | Pengembangan RS bertaraf Internasional |
Setelah selesai istirahat untuk sholat jumat dan makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan workshop sesi kedua. Dalam sesi kedua ini peserta membahas, mendiskusikan, dan mengisi lembar kerja sinkronisasi tahap 3 yaitu Sinkronisasi Misi/Sub Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pembangunan. Namun, dalam berproses peserta mengalami kesulitan dalam penentuan indikator. Sehingga terjadi diskusi yang cukup panjang. Peserta mengalami kesulitan dalam struktur pengisian indikator, dimana peserta ingin menyamakan modul dengan SEB, dan mereka lebih mengacu pada SEB. Peserta juga berharap adanya keselarasan acuan atau pedoman untuk penyusunan RPJMD baik dari Bappenas, Mendagri, dan Menpan. Bappeda Kabupaten Kulon Progo juga sangat memperhatikan mengenai metode sinkronisasi untuk diterapkan di sektor lainnya, dan bukan hanya di sektor kesehatan saja.
Sehingga, keputusan sementara dari hasil kegiatan sosialisasi dan workshop di tingkat Kabupaten Kulon Progo yaitu daerah akan mengadakan koordinasi secara internal untuk mencari solusi dalam mengatasi kesulitan yang ditemui dan dalam menyikapi teknik dalam sinkronisasi. Tim dari PKMK FK UGM akan mengusahakan pada pertemuan selanjutnya akan menghadirkan narasumber dari 3 kementerian terkait yaitu Bappenas, Kemendagri, dan Menpan, beserta juga dari Kemenkes. Kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan selanjutnya, dan untuk jadwal pertemuan menunggu konfirmasi dari daerah.
Kegiatan ditutup dengan ucapan terima kasih oleh perwakilan dari Bappeda Kabupaten Kulon Progo dan dari tim PKMK FK UGM.