Dua bangunan Puskesmas di 2 kecamatan di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang rampung dibangun 3 tahun lalu, dengan anggaran miliaran rupiah dari APBD Kutai Kartanegara, jadi mubazir. Sampai sekarang, tak ada pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Informasi diperoleh merdeka.com, kedua Puskesmas itu adalah Puskesmas Muara Pantuan di kecamatan Anggana, serta Puskesmas Jantur di kecamatan Muara Muntai
Puskesmas di Muara Pantuan misalnya, urung melayani sekitar 5 ribu jiwa penduduk yang tinggal di Muara Pantuan, lantaran ketiadaan tenaga medis dan peralatan. Bangunan Puskesmas itu pun kini tidak terurus.
“Iya, saya terima laporan adanya Puskesmas yang sudah selesai dibangun, tapi belum beroperasi,” kata Ketua DPRD Kutai Kartanegara, Salehuddin, kepada merdeka.com, Minggu (10/2).
Salehuddin menyayangkan Puskesmas yang selesai dibangun sejak 2015 itu, belum bermanfaat bagi masyarakat setempat. “Kalau memang SDM tenaga kesehatan belum siap, kenapa dilaksanakan pembangunannya? Sayang sekali, dana yang sudah kita alokasikan, jadi tidak termanfaatkan dengan baik,” tambah Salehuddin.
Kendati demikian, Salehuddin menyebut Kutai Kartanegara saat ini masih kekurangan Puskesmas. Idealnya, Kukar memiliki 237 Puskesmas. Namun sekarang, hanya ada 23 Puskesmas dan 174 Puskesmas Pembantu (Pusban).
“Artinya, secara fisik, masih memerlukan 32 Puskesmas lagi, agar terpenuhi 1 desa, ada 1 Puskesmas. Puskesmas itu ujung tombak pelayanan kesehatan. Justru, keberadaannya jauh lebih diperlukan, dibanding rumah sakit,” demikian Salehudin.
Penelusuran merdeka.com di situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kutai Kartanegara, nilai Pagu atau plafon anggaran Puskesmas Muara Pantuan adalah Rp 5,17 miliar pada tahun anggaran 2015. Sedangkan Puskesmas Jantur di Muara Muntai, nilai Pagu adalah Rp 4,3 miliar. [bal]
Sumber: merdeka.com