• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
22 Jul2021

Tambah 6, Kini 11 Puskesmas di Blitar Tutup Gegara Nakesnya Tumbang Kelelahan

Share this on WhatsApp

Blitar - Jumlah nakes puskesmas yang tumbang di Kabupaten Blitar bertambah banyak. Setelah lima puskesmas menutup sementara layanan, saat ini berganti enam puskesmas lain yang tidak bisa memberikan layanan kesehatan.

Data dari Kabid Yankes Dinkes Kabupaten Blitar, Christine Indrawaty enam puskesmas yang ganti menutup layanan itu adalah Puskesmas Srengat, Wates, Slumbung, Gandusari, Kademangan, dan Sutojayan.

Dengan rincian nakes yang terkonfirmasi positif COVID-19 untuk Puskesmas Srengat 6 orang, Wates hanya satu dan rekan sekantor baru hari ini diambil tes PCRnya. Kemudian di Puskesmas Slumbung ada dua nakes dan Gandusari dua nakes.

“Sedangkan untuk Puskesmas Kademangan ada enam nakes dan sampai sekarang belum selesai proses tracing dan testingnya. Juga Puskesmas Sutojayan ada 3 nakes, ini juga belum selesai tracing testingnya. Kemungkinan besar jumlahnya akan bertambah,” jawab Christine dihubungi detikcom, Rabu (21/7/2021).

Dengan adanya enam puskesmas harus menutup layanan kesehatan, maka total sudah 11 puskesmas ditutup. Penutupan memang hanya berlangsung selama tiga hari untuk keperluan general cleaning sambil menunggu hasil testing kontak erat.

Selain 11 puskesmas, Labkesda dan Dinkes Pemkab Blitar juga sempat ditutup. Dua kantor garda depan penanganan pasien COVID-19 ini menerapkan skema WFH kepad semua pegawainya, kecuali mereka yang mendapatkan tugas piket jaga.

Christine mengakui, beban kerja yang overload menjadi faktor utama kelelahan para nakes tersebut. Sehingga ini menstimuli menurunnya daya imunitas tubuh mereka. Dengan fakta makin banyaknya nakes yang tumbang, Christine melakukan evaluasi agar daya tahan nakesnya bisa kembali stabil.

“Kami menggeser anggaran untuk itu. Seperti menambah APD, karena selama ini hanya nakes yang langsung menangani pasien saja berAPD. Ini kami upayakan semua ber APD. Kemudian memberikan waktu istirahat yang cukup dan menambah asupan suplemen serta makanan bergizi,” ungkapnya.

Pada intinya, tandasnya, pihaknya harus mengatur sedemikian rupa jadwal bekerja nakes agar mereka bisa menjalani pola hidup seimbang. Yakni istirahat cukup, olah raga cukup dan makanan bergizi. Karena untuk menambah jumlah SDM tidak memungkinkan dilakukan saat ini.

“Tidak mungkin kami nambah SDM. Karena kami harus menunggu rekrutmen PNS dan PPPK tahun ini,” pungkasnya.

Sumber: detik.com

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar