• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
21 Mar2017

Waspada Leptospirosis, Ini Penjelasan dari Dinkes Gunungkidul Terkait Penyebab dan Gejalanya

Share this on WhatsApp

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL – Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Zoonesis Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Yudo Hendratmo, mengatakan penularan penyakit Leptospirosis ini berasal dari urin tikus yang mengandung bakteri bakteri Leptospira sp.

Kendati bakteri tersebut dapat langsung mati jika terkena sinar matahari, namun dapat bertahan kurang lebih satu bulan di dalam air.

Bakteri akan masuk kedalam selaput lendir seperti di mata, mulut dan melalui luka.

“Penyakit ini menular melalui bagian tubuh yang terbuka seperti luka, yang bersentuhan melalui air yang sudah terkontaminasi urin tikus. Dari sana bakteri masuk dan mulai menularkan penyakit tersebut,” terang Yudo, Senin (20/3/2017).

Yudo mengatakan, sebagian besar yang terjangkit Leptospirosis berprofesi sebagai petani. Mereka rawan terkena penyakit ini, karena bersentuhan langsung dengan air yang diduga terkontaminasi urin tikus yang menjadi sumber penularan utama.

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit kencing tikus adalah seperti gejala panas tinggi, dan nyeri otot yang sudah dirasakan hingga betis kaki. Sedangkan untuk wilayah penyebarannya ialah pada area lembab.

“Air seni tikus yang mengandung bakteri leptospira bisa bertahan hingga beberapa hari pada lahan yang basah tersebut. Namun jika daerah yang lembab terpapar sinar matahari, maka bakterinya akan langsung mati,” tutur Yudo.

Upaya pencegahan dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dan memakai alat pelindung diri saat akan bekerja di lapangan dan lokasi yang berpotensi menulari penyakit Leptospirosis.

“Masyarakat untuk melaksanakan kerja bakti membersihkan tempat tinggal, maupun di lingkungan, selalu menggunakan sarung tangan dan sepatu boat, agar tidak terkontak langsung dengan media penyebaran penyakit,” ujar Yudo. (*)

Sumber: http://jogja.tribunnews.com/2017/03/21/waspada-leptospirosis-ini-penjelasan-dari-dinkes-gunungkidul-terkait-penyebab-dan-gejalanya

Share this on WhatsApp
Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar