• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
28 Jul2017

Webinar Penguatan Sistem Insentif Tenaga Kesehatan

Share this on WhatsApp

Serial Diskusi

Webinar Penguatan Sistem Insentif

Tenaga Kesehatan

  

pengantar-trans Latar Belakang

Ketimpangan ketersediaan tenaga kesehatan antara wilayah perkotaan dan perdesaan merupakan isu yang kronis di Indonesia. Dengan adanya Jaminan Kesehatan Nasional, meskipun hasil studi menunjukkan bahwa tingkat utilisasi pelayanan kesehatan telah membaik baik di perkotaan maupun perdesaan, kesetaraan kualitas pelayanan kesehatan yang diterima masyarakat antara daerah tersebut masih menjadi permasalahan. Ini erat kaitannya dengan ketersediaan dokter spesialis, dokter, apoteker, serta tenaga kesehatan lainnya.

Di Indonesia, ketersediaan sumber daya manusia telah mengalami peningkatan. Rasio dokter terhadap populasi telah meningkat dari 0.3 menjadi 0.5 per 1,000 populasi. Namun demikian, seperlima dari jumlah dokter tersebar di wilayah Jawa-Bali saja. Meskipun rasio dokter terhadap populasi di wilayah Indonesia timur relatif lebih baik daripada di wilayah Jawa, dikaitkan dengan akses geografi dan jarak, masyarakat di wilayah timur tetap mengalami kesulitan lebih signifikan dibandingkan dengan di Jawa. Salah satu yang menyebabkan maldistribusi tenaga yaitu kurang optimalnya insentif baik finansial maupun non-finansial.

Isu lain terkait keterbatasan sumber daya manusia yaitu tidak adanya sistem yang cukup kuat untuk memotivasi kualitas kerja yang baik di kalangan tenaga kesehatan. Saat ini Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2011 telah mengatur metode untuk menilai kinerja aparatur sipil negara, yang telah diturunkan menjadi peraturan di masing-masing daerah. Namun demikian, pencapaian kinerja ini masih dinilai belum cukup kuat untuk meningkatkan performa dan kualitas tenaga kesehatan. Di samping itu, tenaga kesehatan memiliki karakteristik berbeda dengan petugas lain dalam lingkup kabupaten/kota karena adanya beban kerja kegawatdaruratan 24 jam dan risiko pada kesehatan individual tenaga kesehatan. Khususnya dalam konteks pelayanan promotif dan preventif, belum terdapat peraturan terkait metode penilaian kinerja untuk mengoptimalkan kualitas dan performa tenaga kesehatan.

icon-tujuan Tujuan

Kegiatan diskusi melalui webinar ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas akademisi, praktisi serta pemangku kebijakan terkait sistem penilaian kinerja dan pemberian insentif dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan.

Tujuan khusus dari kegiatan ini yaitu:

  1. Meningkatkan pengetahuan dan kapasitas akademisi, praktisi dan pemangku kebijakan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan
  2. Mendiskusikan tantangan terkait sistem insentif di pelayanan primer dan pencapaian kinerja tenaga kesehatan
  3. Memberikan rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti terkait kualitas pelayanan kesehatan dan pemerataan tenaga kesehatan 

 

calendar_icon Agenda Kegiatan 

Judul Kegiatan Jadwal Kegiatan Narasumber / Pembahas Moderator

Beban kerja dan insentif: pengalaman di RS dan bagaimana peluangnya di Puskesmas

Link Webinar

Webinar ID: 140-868-563

3 Agustus 2017 Dr. dr. Andreasta Meliala, MAS
  • Ketua IDI
  • Kapusrengun SDMK PPSDM
Likke  

Sistem Pemberian Tunjangan Berbasis Kinerja bagi Tenaga Kesehatan: Pengalaman dari DKI Jakarta

Link Webinar

Webinar ID: 434-078-563

TOR

25 Agustus 2017

Kepala BKD DKI Jakarta

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Dr. dr. Andreasta Meliala

Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Kemenkes RI

 
Likke
Web-based Learning: remunerasi tenaga kesehatan di pelayanan primer

Pay-for-performance: praktik di pelayanan primer dan rujukan

Link Webinar

Webinar ID: 535-251-331

30 Agustus 2017

Dr. dr. Andreasta Meliala, MAS

Ketua IDI

BPPSDM Kemenkes

Direktur Pelayanan Kesehatan Primer

Aulia

Hasil Riset Implementasi JKN Siklus 2

Link Webinar

Webinar ID: 990-831-587

18 Oktober 2017

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD

Kepala P2JK

Christa

people-iconSasaran Peserta

Sasaran Metode Share Informasi
Webinar Mailing list/ Broadcast WA Komunikasi Pribadi (melalui tim IR / mitra univ) Policy Brief (di akhir studi IR) JKKI
Mitra universitas untuk penelitian Riset Implementasi JKN: USU, UNEJ, UNCEN ✓ ✓ ✓ ✓
Mitra di Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia ✓ ✓ ✓
Kementerian Kesehatan, P2JK ✓ ✓ ✓ ✓
Kementerian Kesehatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer ✓ ✓ ✓ ✓
Kementerian Dalam Negeri ✓ ✓ ✓ ✓
Kementerian PAN ✓ ✓ ✓ ✓
Adinkes ✓ ✓ ✓ ✓
IDI ✓ ✓ ✓ ✓
Asosiasi Klinik ✓ ✓ ✓ ✓
Kementerian Kesehatan, BPPSDM ✓ ✓ ✓ ✓
Kementerian Aparatur Negara ✓ ✓ ✓
Dinkes dan Puskesmas di wilayah DIY ✓ ✓ ✓
Dinkes dan Puskesmas di wilayah DKI Jakarta ✓ ✓ ✓
Dinkes dan Puskesmas di wilayah Kab. Jember ✓ ✓ ✓ ✓
Dinkes dan Puskesmas di wilayah Kab. Jayawijaya ✓ ✓ ✓ ✓
Dinkes dan Puskesmas di wilayah Kota Jayapura ✓ ✓ ✓ ✓
Dinkes dan Puskesmas di wilayah Kab. Tapanuli Selatan ✓ ✓ ✓ ✓
Dinkes dan Puskesmas di wilayah Kab. Malaka ✓ ✓ ✓
Dinkes dan Puskesmas di wilayah Kab. Karangasem ✓ ✓ ✓
Dinkes dan Puskesmas di wilayah Kab. Tidore ✓ ✓ ✓
Dinkes dan Puskesmas di wilayah Kab. Lokhseumawe ✓ ✓ ✓
Dinkes dan Puskesmas di wilayah Kota Balikpapan ✓ ✓ ✓

 

materi_icon Referensi

Dambisya, Yoswa M. “A review of non-financial incentives for health worker retention in east and southern Africa.” Health Systems Research Group, Department of Pharmacy, School of Health Sciences, University of Limpopo, South Africa 44 (2007): 49-50.

Franco, Lynne Miller, Sara Bennett, and Ruth Kanfer. “Health sector reform and public sector health worker motivation: a conceptual framework.” Social science & medicine 54.8 (2002): 1255-1266.

Jalilian, Hossein, and Vicheth Sen, eds. Improving Health Sector Performance: Institutions, Motivations and Incentives: the Cambodia Dialogue. Vol. 1. Institute of Southeast Asian, 2011.

Manongi, Rachel N., and Tanya C. Marchant. “Improving motivation among primary health care workers in Tanzania: a health worker perspective.” Human resources for health 4.1 (2006): 6.

Mathauer, Inke, and Ingo Imhoff. “Health worker motivation in Africa: the role of non-financial incentives and human resource management tools.” Human resources for health 4.1 (2006): 24.

Share this on WhatsApp
Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar